Anda tidak dapat mengakses fitur Hukumonline Pro setelah

Segera lakukan perpanjangan untuk menghindari pemutusan akses fitur Hukumonline Pro.

Nama

Untuk memperpanjang langganan Hukumonline Pro, segera isi formulir di bawah ini dan tim kami akan menghubungi Anda!

Segera perpanjang langganan Anda untuk dapat mengakses seluruh fitur dari Hukumonline Pro.

Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

Perpanjangan langganan Hukumonline Pro Anda sudah kami terima. Anda akan segera dihubungi oleh Tim Hukumonline untuk mendapatkan akses tanpa batas ke berbagai layanan dan produk terbaik dari Hukumonline Pro.

Hukumonline.com

Si Pokrol

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in"><strong>Pelindungan hukum</strong> yang diberikan bagi <strong>merek terdaftar</strong> berlaku<strong> untuk jangka waktu 10 tahun </strong>sejak tanggal penerimaan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Atas penggunaan tanpa hak atas merek yang sama atau memiliki persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya, pemilik merek terdaftar dan/atau penerima lisensi merek terdaftar dapat mengajukan <strong>gugatan melalui Pengadilan Niaga</strong>.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Selain itu, penggunaan tanpa hak atas merek yang demikian juga dapat dikenakan <strong>sanksi pidana penjara dan/atau denda </strong>menurut <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5850fd588be8e/undang-undang-nomor-20-tahun-2016" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis</a>.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Adakah Hukuman Jika Tak Sengaja Menggunakan Merek Pihak Lain?

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penggunaan merek secara bersama-sama oleh beberapa orang atau badan hukum untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya, disebut sebagai <strong>merek kolektif</strong>.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Permohonan pendaftaran merek kolektif hanya dapat diterima jika dalam permohonan<strong> dengan jelas dinyatakan bahwa akan digunakan sebagai merek kolektif</strong> dan disertai dengan salinan ketentuan penggunaan merek sebagai merek kolektif. Selain itu, merek kolektif terdaftar tidak dapat dilisensikan kepada pihak lain.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Hukumnya Satu Merek Digunakan oleh Beberapa Perusahaan

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Kami mengasumsikan kolega Anda memfoto sendiri suvenir dan kerajinan tangan lokal, pahatan kerajinan, dan bangunan sejarah tersebut.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Suvenir, kerajinan tangan lokal dan pahatan kerajinan merupakan <strong>karya seni rupa</strong>. Sedangkan objek bangunan sejarah, termasuk <strong>karya arsitektur</strong>. Kedua jenis karya ini dilindungi hak cipta.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Selain itu, untuk penggunaan komersial potret, diperlukan <strong>persetujuan dari orang yang dipotret atau ahli warisnya</strong>.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Maka, kami menyarankan kepada kolega Anda untuk:</div>

<ol>
	<li>
	<div>mencari tahu pencipta atau pemegang hak cipta dari karya seni rupa dan karya arsitektur yang menjadi objek foto tersebut; dan</div>
	</li>
	<li>
	<div>meminta persetujuan tertulis kepada orang yang dipotret atau ahli warisnya sebelum digunakan secara komersial.</div>
	</li>
</ol>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Hukumnya Memfoto Ciptaan Orang Lain untuk Kepentingan Komersial

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Pada dasarnya, gambar merupakan ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta menurut <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5460681737444/node/14/uu-no-28-tahun-2014-hak-cipta" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta</a> (&ldquo;UUHC&rdquo;). Adapun kegiatan meng-<em>copy</em> dan memodifikasi gambar ciptaan orang lain tanpa izin apabila dilakukan dengan tujuan komersial, bisa dianggap melanggar hak cipta.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Namun dikarenakan Anda tidak menyebutkan secara spesifik gambar apa dan untuk keperluan apa, patut Anda perhatikan pula perbuatan-perbuatan apa saja yang tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta menurut UUHC.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Agar Tak Melanggar Hak Cipta Saat Memodifikasi Gambar dari Internet

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Permohonan desain industri diperuntukkan bagi desain industri yang baru. Dalam arti, desain industri tersebut tidak sama dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya. Pengungkapan yang dimaksud melalui media cetak atau elektronik, termasuk juga keikutsertaan dalam pameran.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Desain industri yang telah dijual sangat mungkin dianggap telah diungkapkan. Akibatnya, permohonan perlindungan desain industri atasnya mungkin ditolak. Hendaknya, desain industri dimohonkan terlebih dahulu sebelum dijual.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Bisakah Mengajukan Permohonan Desain Industri yang Telah Dijual?

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Awalnya, lambang Garuda Pancasila dilarang untuk digunakan untuk keperluan selain yang diatur dalam <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4a8148b5af61c/node/1060" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan</a>. Pelaku yang melanggar ketentuan larangan ini dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp100 juta.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Namun, Mahkamah Konstitusi telah menyatakan bahwa ketentuan tersebut inkonstitusional dan tidak berkekuatan hukum mengikat, sehingga <strong>siapa saja kini dapat menggunakan lambang Garuda Pancasila, termasuk untuk produk yang diperdagangkan</strong>.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Hukumnya Penggunaan Lambang Garuda Pancasila pada Produk Komersial 

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Berdasarkan Pasal 118 <em>jo</em>. Pasal 25 ayat (2) <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5460681737444/node/14/uu-no-28-tahun-2014-hak-cipta" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta</a> (&ldquo;UUHC&rdquo;), perbuatan yang disangkakan adalah pelanggaran hak ekonomi lembaga penyiaran akibat dari penyiaran siaran ulang, komunikasi siaran, fiksasi siaran, dan/atau penggandaannya secara tanpa hak atau tanpa izin.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Secara perdata, dalam hubungan kerja antara <em>freelancer</em> dan pemberi kerja, pemberi kerja bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan <em>freelancer</em> kepada pihak ketiga.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Sedangkan terkait ketentuan pidana dalam UUHC, pengelolalah yang juga bertanggung jawab atas pelanggaran hak ekonomi tersebut.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Tanggung Jawab Perusahaan atas Pelanggaran Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Berita sebagai produk pers dapat disajikan dalam media cetak dan media elektronik. Berita yang diproduksi oleh perusahaan pers merupakan karya yang bermuatan hak cipta, sehingga mendapat perlindungan hak cipta.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Pendistribusian ciptaan atau salinannya tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta merupakan pelanggaran hak ekonomi.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Namun, patut diperhatikan pula beberapa perbuatan yang bukan pelanggaran hak cipta. Contohnya, <strong>pengambilan berita aktual, baik seluruh maupun sebagiannya</strong> dengan ketentuan sumbernya <strong>harus disebutkan secara lengkap</strong>. Bagaimana dengan berita berbayar?</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Hukumnya Menyebarluaskan Koran Digital Berlangganan 

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Patut diperhatikan, penggunaan konten video TikTok telah terdapat pengaturannya dalam <a href="https://www.tiktok.com/legal/terms-of-use?lang=id" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Ketentuan Layanan</a><strong> </strong>pada laman <strong>TikTok</strong>.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Pada dasarnya, <strong>hak cipta tetap melekat</strong> pada pencipta video tersebut. Pelanggaran terhadap hak ekonomi pencipta atau pemegang hak cipta berupa penggandaan, pendistribusian, dan pengumuman ciptaan tanpa hak atau izin dengan maksud penggunaan komersial diancam<strong> </strong>pidana penjara maksimal 4 tahun dan/atau pidana denda maksimal Rp1 miliar.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Hukumnya â€˜Comotâ€™ Konten TikTok untuk Medsos atau Program TV

Kongres Advokat Indonesia

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Di satu sisi, suatu desain kaus yang di dalamnya terdapat kata-kata bijak dapat didaftarkan dengan perlindungan desain industri. Syaratnya, desain kaus tersebut memiliki bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbeda dengan desain kaus yang telah diproduksi terlebih dahulu.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Namun di sisi lain, kata-kata bijak yang dicetak di atas kaus masih dapat dilindungi oleh hak cipta. Jika perusahaan lain sudah memublikasikan terlebih dahulu kata-kata bijak tersebut, dan seseorang menggunakan kata-kata bijak tersebut tanpa izin, maka yang bersangkutan berpotensi dianggap melanggar hak cipta.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Kekayaan Intelektual