Gedung KY Kehilangan Satu Tandatangan
Edsus Akhir Tahun 2012:

Gedung KY Kehilangan Satu Tandatangan

Hilang karena satu komisioner dipenjara lantaran menerima suap untuk jual beli gedung KY saat ini.

HRS
Bacaan 2 Menit

Untuk pertama kalinya, gedung baru tersebut hanya ditempati enam komisioner periode pertama, yaitu M Busyro Muqoddas, M Thahir Saimima, Mustafa Abdullah, Zainal Arifin, Chatamarrasjid Ais, dan Soekotjo Soeparto. Minus IrawadyJoenoes.

Gedung yang didesain oleh Arkitek Team-4 ini berdiri di atas lahan seluas 5.720 m2. Dalam proses merancang gambar gedung, Arkitek Team-4 menanyakan bentuk gedung yang diinginkan para komisioner.

Menjawab pertanyaan Arkitek Team-4, Mustafa Abdullah dengan sigap menjawab agar bagian depat KY menjadi objek foto ketika orang-orang pergi ke KY. Sedangkan Busyro Muqoddas menginginkan ada masjid. Setelah semua keinginan ditampung, Arkitek Team-4 merepresentasikan seluruh keinginan para komisioner menjadi sebuah gedung yang impresif, indah, dan memiliki filosofi.

Menurut penuturan Danang, bentuk gedung KY yang terbuka dilambangkan sebagai sikap menerima, yaitu menerima pengaduan dan konsultasi masyarakat, serta mengayomi masyarakat.

Begitu juga dengan pilar yang berada di depan gedung. Pilar ini sengaja dirancang dengan bentuk lurus persegi empat. Hal ini dipresentasikan sebagai sikap yang tegas, tegak, dan lurus. Artinya, KY harus maju terus untuk rakyat. Uniknya, berbeda dengan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi, jumlah pilar KY tidak disesuaikan dengan jumlah komisioner.

“Kita cukup sesuaikan dengan konstruksi. Bagian yang ganjil itu tidak menopang apapun. Lagian itu juga menghalangi pandangan. Inefisiensi,” sebut Danang.

Sementara itu, bentuk bangunan bundar yang menyerupai topi di atas atap KY dilengkapi dengan sebuah bentuk tusukan sate tidak bermakna apapun. Dulunya, ruangan tersebut direncanakan sebagai tempat penyimpanan mesin air. Karena konstruksinya tidak kuat, ruangan tersebut berubah menjadi ruang rapat.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait