Gelar Pembekalan, Ini Pesan bagi Calon Hakim Alumni FH UI
Berita

Gelar Pembekalan, Ini Pesan bagi Calon Hakim Alumni FH UI

Mulai bergantung keteguhannya menegakkan keadilan dan menjaga kejujurannya, tidak tergiur godaan harta benda, mewujudkan keadilan menjadi hal utama, hingga bisa menjadi penggerak perubahan dalam dunia peradilan.

Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit

 

Sebagai pengajar ilmu-ilmu dasar hukum, Hendra yang menekuni filsafat hukum dan teori-teori keadilan ini menitipkan pesan bahwa mewujudkan keadilan harus menjadi hal pertama (utama) yang dituju para hakim kelak. Kepastian hukum harus dijaga, namun tidak menomorduakan tugas utama hakim untuk menegakkan keadilan.

 

Narasumber lain ialah sosok senior dalam Tim Asistensi Pembaharuan MA, Wiwiek Awiati menjelaskan capaian-capaian pembaharuan peradilan hingga saat ini. Selama 10 tahun sejak program pembaharuan peradilan digulirkan, masih banyak masalah peradilan yang belum terjamah. Ia berpesan agar masa magang selama dua tahun sebagai calon hakim dimanfaatkan sebaik mungkin untuk belajar serius tentang seluk beluk peradilan.

 

“Anda belum tentu lulus ya, jadi tahap pendidikan itu bukan otomatis lulus dengan isi absen, itu serius, jadi harus berprestasi (dalam diklat dan magang),” ujarnya mengingatkan.

 

Menurut Wiwiek perubahan baik sekecil apapun di pengadilan akan berdampak besar membangun kepercayaan publik pada peradilan. Ia berpesan agar setiap alumni FH UI yang kini menjadi calon hakim mampu menjadi penggerak perubahan dimanapun ditugaskan. “Be low profile, perlu dijaga betul bagaimana kita membawa diri, tapi juga mencoba membuat perubahan di tempat Anda bekerja saja itu sudah luar biasa,” lanjutnya.

 

Sesi akhir dari pembekalan ini disampaikan oleh Anisah Shofiawati, Hakim tingkat pertama yang tengah bertugas di Badan Pengawasan MA. Alumni FH UI angkatan 1994 ini menjadi sosok hakim yang beberapa kali mendapatkan perhatian media massa atas kiprahnya menjadi teladan. “Anda harus siap ‘pahit’ ya,” katanya.

Tags:

Berita Terkait