Kisah Advokat PERADI ‘Hilang’ di Singapura
Terbaru

Kisah Advokat PERADI ‘Hilang’ di Singapura

Gara-gara paspor tidak bisa di-scan di pos pemeriksaan imigrasi.

RZK
Bacaan 2 Menit
Rombongan PERADI saat menaiki Skytrain di Bandara Changi. Foto: RES
Rombongan PERADI saat menaiki Skytrain di Bandara Changi. Foto: RES

Sore itu, Jumat (27/6), belasan advokat Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) baru saja menjejakkan kaki di Bandara Changi, Singapura. Mereka datang untuk memenuhi undangan pertandingan persahabatan bulu tangkis dan sepakbola dari Law Society of Singapore. Lazimnya sebuah perjalanan ke luar negeri, rombongan advokat PERADI itu harus menjalani beberapa prosedur keimigrasian.

Usai melewati pos pemeriksaan imigrasi Bandara Changi, rombongan berkumpul di sebuah lorong lobi bandara, dan langsung disambut Nasir, sang pemandu wisata. Dengan mempertimbangkan efesiensi, mereka lalu memutuskan untuk menunggu rombongan advokat PERADI lainnya yang terbang dengan jadwal berbeda. Sambil mengisi waktu, rombongan menyantap makanan di sebuah restoran cepat saji.

Sekira satu jam, rombongan yang dinanti akhirnya tiba. Atas komando pemandu wisata, rombongan yang kini berjumlah lebih dari 20 orang itu menuju ke area parkir untuk menunggu bus jemputan. Satu per satu anggota rombongan menaikkan barang-barang mereka yang akan diangkut secara terpisah.

Diselingi aksi foto-foto, bus jemputan berukuran besar akhirnya datang. Dengan tertib, rombongan advokat PERADI naik bus. Setelah duduk, pemandu wisata menghitung jumlah orang tanpa mengecek nama-namanya. Lalu, bus mulai melaju.

Belum jauh bus berjalan, tiba-tiba salah seorang anggota rombongan menyadari ada koleganya yang tertinggal. Sebut saja namanya Fulan. Keadaan mulai riuh. Mereka saling bersahutan, menduga-duga kemana gerangan si Fulan.

Spekulasi-spekulasi mulai bermunculan. Sebagian menduga si Fulan tertinggal di lorong Bandara Changi, sebagian lagi menduga si Fulan tertahan di pos pemeriksaan imigrasi. Ada juga yang berspekulasi, si Fulan tertinggal karena ‘asyik’ mencari kartu telepon seluler di kios Bandara Changi.

Bus terpaksa berputar lagi, menuju area parkir. Begitu tiba di parkiran, beberapa anggota rombongan PERADI berinisiatif mencari si Fulan ke segala penjuru bandara. Sebagian lainnya menunggu di dalam dan di luar bus.

Tags:

Berita Terkait