Loeke Larasati: Perjuangan Perempuan Kedua di Kursi Jaksa Agung Muda
Srikandi Hukum 2018

Loeke Larasati: Perjuangan Perempuan Kedua di Kursi Jaksa Agung Muda

Di mata Loeke, perempuan itu hebat ketika menjalani dua profesi yakni profesi hukum dan ibu rumah tangga. Tetapi bukan berarti kalau hanya seorang ibu rumah tangga tidak hebat. Justru, ibu rumah tangga bekerja jauh lebih berat/keras daripada suaminya.

Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit

 

“Kita ada kodrat sebagai ibu, istri. Kalau sebagai penegak hukum kita harus kuat, tidak mudah menyerah, dan satu lagi tidak melupakan keperempuanan kita,” pesannya.

 

Lalu, bagaimana gambaran sosok perempuan di mata Loeke? “(Perempuan itu) hebat. Kalau perempuan punya dua profesi, sebagai aparat penegak hukum entah itu jaksa, hakim, atau polisi, dan ibu rumah tangga. Kalau anak zaman now bisa bekerja dimana saja, tapi kita harus ke kantor, berangkat jam 5 subuh atau jam 6, begitu sampai rumah kita juga harus kerja lagi kan?”

 

Kemudian, ketika pulang ke rumah ia juga masih melakukan pekerjaan menjadi ibu rumah tangga seperti menyediakan minum, makanan bagi suami dan anak-anak, dan membimbing putra-putrinya mengerjakan tugas dari sekolah. “Setelah pulang bekerja, kita harus memperhatikan lagi situasi di rumah, kita harus nyediain ini, itu, kita harus bantu anak-anak ngerjain PR,” ujarnya.

 

Meski begitu, kata dia, bukan berarti kalau hanya seorang ibu rumah tangga tidak hebat. Loeke berpendapat ibu rumah tangga bekerja jauh lebih berat atau keras daripada suaminya. “Karena ibu rumah tangga pun profesi tersendiri yang sangat luar biasa, kerjanya hampir 24 jam, bangun subuh sampai mau tidur lagi kan dia ada. Pekerjaan rumah tangga enggak abis-abis. Jadi saya mengapresiasi ibu-ibu rumah tangga karena saya anggap itu profesi yang luar biasa.”

Tags:

Berita Terkait