Mengintip Idola Bola Para Pemain PERADI FC
Liputan Eksklusif dari Hanoi:

Mengintip Idola Bola Para Pemain PERADI FC

Merogoh kocek puluhan juta pun dilakukan demi membeli sunevir tim kesayangan.

NEE
Bacaan 2 Menit
Para pemain dan offisial PERADI FC, Maret 2017. Foto: EDWIN
Para pemain dan offisial PERADI FC, Maret 2017. Foto: EDWIN
PERADI Football Club mempersiapkan diri selama setahun untuk menghadapi Asia Lawyers Cup 2017 di Hanoi Vietnam, 23-26 Maret. Rombongan yang terdiri dari pemain, offisial, dan supporter telah tiba di Hanoi, disambut langsung Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi. Para pemain yang dikirimkan adalah para advokat ‘penggila’ bola.

Mereka bukan saja pemain yang menyempatkan diri membagi waktu ke lapangan hijau di sela-sela kegiatan sebagai advokat, tetapi juga pecinta bola. Mereka punya negara, klub atau pemain bola idola. Begadang pun tak apa-apa asalkan bisa menonton tim kesayangan. “Dari dulu waktu kecil sampai sengaja nonton tengah malam,” kata Marco Silaen, salah seorang pemain yang ikut berangkat ke Vietnam. (Baca juga: Bertolak ke Vietnam, Tim Sepakbola PERADI Siap Kibarkan Merah Putih).

Advokat muda lulusan Universitas Sumatera Utara (USU) Medan itu langsung menyebut Brazil ketika ditanya negara favoritnya di dunia sepakbola. Ia sudah kepincut Brazil sejak sekolah dasar saat menonton permainan negara Samba itu. Ronaldo, pemain Brazil berkepala plontos, salah satu pemain favoritnya.

Meskipun mengidolakan Brazil bukan berarti tak ada klub di dalam negeri yang diidolakan. Sebagai ‘halak hita’, Marco tetap menjagokan ‘si ayam kinantan’ PSMS Medan. Sayang, kiprah klub ini tak secemerlang dulu. "Permainannya bagus, banyak bintangnya juga," kata advokat senior yang punya sejumlah jersey tim favoritnya. (Baca juga: PERADI akan Gelar International Friendly Games dengan Malaysian Bar).

Herwinsyah, pemain belakang PERADI FC, rupanya juga penggemar Brazil. Bagi Advokat muda penyuka Ronaldinho ini permainan samba ala Brazil lebih menghidupkan suasana.

Seorang advokat harus pantang menyerah dalam menjalankan tugas: mulai dari mengumpulkan barang bukti hingga memastikan hak-hak kliennya menurut hukum sudah dipenuhi. Semangat pantang menyerah itu pula yang mengilhami kapten PERADI FC, Misbahudin Gasma, untuk memilih klub favorit Bayern Munchen. "Spirit Jerman yang never give up, tidak menyerah sampai akhir, sebagai orang Makassar (saya) cocok dengan karakter keras orang Jerman. Saya bawa spirit itu ke pekerjaan," ungkapnya.

Sebagai pengagum Bayern Munchen dan tim Jerman, Misbah rela merogoh kocek untuk membela beragam souvenir tim kesayangan. Bahkan ia pernah mampir ke markas Bayern Munchen dan membeli souvenir hingga 40-an juta. "Pernah mampir ke Munich untuk belanja souvenir sampai sekitar Rp 40 juta," kenangnya.

Lain lagi Rangga si pemain tengah PERADI FC. Advokat muda ini punya favorit tim lokal yaitu Arema. Dengan pemain favoritnya Bustomi, Rangga merasa memiliki hubungan emosional yang kuat dengan Arema karena keluarganya berasal dari Blitar. Jebolan Universitas Udayana Bali ini mengaku punya banyak koleksi suvenir Arema mulai dari jersey pemain Tim U-19 hingga pemain senior, juga boneka singa maskot Arema. "Kalau gampang saja (baru) dikumpulkan, jersey misalnya," ujarnya.

Roy, yang juga  pemain belakang adalah penggemar berat MU sejak era kejayaan David Beckham. Ia mengaku mengoleksi sejumlah jersey MU tanpa khawatir harus merogoh dalam koceknya demi memiliki kostum tim favoritnya. "600 ribu sampai sejuta, ada," katanya.

Akankah kecintaan mereka pada sepakbola menular juga pada spirit mereka di lapangan hijau dalam Asia Lawyers Cup? Pertandingannya masih berlangsung.
Tags:

Berita Terkait