Polda Ringkus 20 Anggota FPI yang Rusuh di Balai Kota
Berita

Polda Ringkus 20 Anggota FPI yang Rusuh di Balai Kota

FPI sudah menyiapkan batu sebelum berdemonstrasi.

ALI
Bacaan 2 Menit
Aksi Demonstrasi FPI menolak Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Foto: RES.
Aksi Demonstrasi FPI menolak Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Foto: RES.

Aparat Polda Metro Jaya meringkus 20 anggota Front Pembela Islam (FPI) yang terlibat kerusuhan dan pengrusakan saat berunjuk rasa di Gedung Balaikota dan DPRD DKI Jakarta pada Jumat siang (3/10).

"Sementara hingga saat ini anggota FPI yang diamankan sekitar 20 orang dan dilakukan pemeriksaan di Markas Polda Metro Jaya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta.

Rikwanto mengatakan para anggota FPI itu diduga sengaja membuat keributan dan mempersiapkan diri membawa bati, senjata tajam dan alat berbahaya lainnya. Selain menangkap anggota FPI, petugas kepolisian juga menyita dua unit mobil yang digunakan operasional para pengunjuk rasa rusuh tersebut.

Rikwanto mengungkapkan para pengunjuk rasa menuntut penolakan penunjukan Basuki T Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang terpilih sebagai Presiden RI. Akibat kerusuhan itu, Rikwanto menyebutkan sebanyak 11 anggota kepolisian mengalami luka.

Petugas yang terluka yakni Kepala Unit Provost Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Mukti Ali mengalami sobek pada kening, Danki 7 Ditsabhara Polda Metro Jaya AKP Kusriana (luka hidung), anggota Ditsabhara Polda Metro Jaya Bripda Eka Dwiki (luka kepala), Bripda Fatta M (luka kepala) dan Bripda Disman (luka kening).

Selanjutnya, anggota Intelkam Polda Metro Jaya Brigadir Eka Nurjati (luka pada kening), Bripda Fauzi Amaludin (luka kening), Brpida Dede Miftah Z (luka kening), Bripda Fernando K Hasibuan (luka kening), Brigadir Wanda Brianzabata (luka kedua tangan akibat sabetan samurai) dan Ipda Tugiman (luka kedua kaki).

Selain itu, Rikwanto juga memaparkan bahwa dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan fakta bahwa FPI sudah menyiapkan batu sebelum melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI Jakarta. "Mereka sudah siapkan batu di mobil komando karena di lokasi tidak ada batu sejenis itu," kata Rikwanto.

Ia mengatakan FPI memberitahukan izin berunjuk rasa ke Balaikota menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta, namun mereka berunjuk rasa di depan Gedung DPRD. "Tidak lama berunjuk rasa mereka langsung melemparkan batu ke petugas secara membabi buta," katanya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait