Tito Karnavian: Bagi Saya Jabatan Kapolri adalah Cobaan
Berita

Tito Karnavian: Bagi Saya Jabatan Kapolri adalah Cobaan

Komisi III berikan persetujuan dan akan dibawa dalam rapat paripurna pada awal pekan depan.

RFQ
Bacaan 2 Menit
Calon Kapolri Komjen Tito Karnavian. Foto: RES
Calon Kapolri Komjen Tito Karnavian. Foto: RES
Ratusan pasang mata di ruang Komisi Hukum DPR tertuju pada sosok pria berpakaian seragam polisi yang duduk di ‘kursi panas’ calon Kapolri. Sorotan sejumlah juru kamera televisi dan cahaya kamera juru poto fokus ke wajah calon Kapolri yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Adalah Komisaris Jenderal Tito Karnavian, dengan jabatan terakhir Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

Beragam pertanyaan di lontarkan sejumlah anggota Komisi III. Mulai menapaki jejak rekam Tito saat menjabat Kepala Densus 88, Kapolda Papua, hingga Asisten Perencanaan Anggaran (Asrena) Polri. Satu per satu, jawaban diberikan Tito. Hingga akhirnya, seluruh fraksi di Komisi III memberikan persetujuan terhadap nama Tito yang disodorkan Presiden Joko Widodo.

“Saya ucapkan Alhamdulillah, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hari ini sangat penting”. Kalimat itu mengawali syukur Tito setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Gedung DPR, Kamis (23).

Tito mengatakan seluruh jawaban atas pertanyaan anggota dewan sudah dilontarkan dalam forum. Persetujuan pun diberikan seluruh fraksi partai di Komisi III. Ia meminta masyarakat ketika dirinya menjalani tugas dan kewajiban memimpin institusi Polri memberikan dukungan penuh. Tak saja Komisi III, seluruh lembaga pun diharapkan melakukan hal sama, termasuk lembaga pengawas eksternal.

Hal itu dibutuhkan agar Polri yang dipimpinnya dapat menjadi lebih baik ke depannya. Khususnya, pelayanan terhadap masyarakat dalam penegakan hukum serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia berharap beberapa tahun ke depan dapat memikul amanah berat dalam memimpin instutusi sebesar Polri. Tak saja itu, tugas berat Polri di depan menanti. Pekerjaan rumah Polri kian tahun bertambah. “Kiranya kami dapat menjalankan amanah ini sebaik-baiknya,” ujarnya.

Jenderal polisi bintang tiga itu meminta dukungan dapat menjalani tugasnya sebagai Kapolri ke depan hingga berakhir masa penugasan. Menurutnya, tugas yang diemban merupakan amanah yang mesti dijaga sebaik mungkin. Terlebih, jabatan tinggi bukanlah hal yang saya disyukuri, tapi amanah dan cobaan berat yang harus dijalani.

“Bagi saya ini adalah sebuah cobaan dari Allah. Saya ingin berbuat baik bagi Polri, masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.

Sepuluh fraksi di Komisi III sepakat memberikan persetujuan terhadap Tito. Mulai Fraksi PDIP hingga Fraksi Hanura. Meski demikian, setidaknya terdapat catatan dalam memberikan persetujuan. Misalnya, juru bicara Fraksi PAN Yandri Susanto mengatakan catatan penting yang mesti diperhatikan Kapolri ke depan adalah Polri di bawah kepemimpinan Tito mesti serius dalam menangani kasus korupsi, narkoba dan teroris.

Kemudian, Polri mesti memberikan pengamanan serius terhadap jalannya pelaksanaan Pilkada serentak dan Pemilu di 2019 mendatang. Tak kalah penting, Polri mesti netral dan tidak memihak.

Ketua Komisi III Bambang Soesatyo mengatakan setelah seluruh fraksi memberikan persetujuan, maka komisinya resmi menyetujui nama Tito yang disodorkan Presiden Jokowi. Atas dasar itu, Komisi III menyetujui pemberhentian Jenderal Badrodin Haiti dari jabatannya sebagai Kapolri, dan mengangkat Komjen Tito menjadi Kapolri.

“Hasil rapat ini akan dibawa dalam rapat paripurna hari Senin (27/6),” pungkas politisi Golkar itu.

Tags:

Berita Terkait