KAI Tolak Calon Ketua MA Korup
Utama

KAI Tolak Calon Ketua MA Korup

Dalam aksi unjuk rasa, KAI juga menyuarakan tuntutan agar sanksi terhadap KPT Ambon dicabut.

Agus Sahbani
Bacaan 2 Menit
Dituduh suap, pencalonan Hatta Ali sebagai Ketua MA ditolak advokat KAI. Foto: Sgp
Dituduh suap, pencalonan Hatta Ali sebagai Ketua MA ditolak advokat KAI. Foto: Sgp

Puluhan advokat dari Kongres Advokat Indonesia (KAI) menggelar unjuk rasa di depan gedung Mahkamah Agung (MA). Mereka menolak calon Ketua MA yang dianggap korup. “Kami menolak calon Ketua MA baru yang korup,” kata Presiden KAI Indra Sahnun Lubis di depan gedung MA, Senin (30/1). 

Indra mengungkapkan beredar kabar di beberapa media massa bahwa salah satu kandidat Ketua MA menyuap para hakim agung untuk memilih dirinya. “Satu suara dihargai Rp5 miliar dan itu dimuat beberapa media, kami sangat keberatan sekali kalau calon Ketua MA menyuap para hakim agung, kalau ini benar bisa hancurlah negara ini,” kata Indra.     

Spesifik, ia menuding M Hatta Ali yang diduga bermain suap yang uangnya berasal dari cukong atau calo perkara. “Ini bukan isu, tetapi fakta karena ada hakim agung yang menolak uang suap itu. Jika dia (Hatta Ali) jadi Ketua MA, bagaimana dia bisa mengembalikan uang suap ke cukong itu? Makanya, Hatta Ali sebaiknya jangan dicalonkan sebagai Ketua MA,” pinta Indra.   

Indra berharap figur Ketua MA mendatang harus memiliki sifat jujur, amanah, bermartabat, kredibel, dan dapat diterima masyarakat. Misalnya, hakim agung yang menolak suap dalam pemilihan Ketua MA mendatang, seperti Ahmad Kamil dan Djoko Sarwoko. “Masih banyak hakim agung yang jujur yang layak jadi Ketua MA selain Hatta Ali,” katanya.    

Aksi demo ini diikuti sekitar lima puluhan advokat KAI yang hampir semuanya mengenakan jas dan dasi. Mereka rela berpanas-panas, bahkan hujan-hujanan untuk sekedar menyampaikan aspirasi itu. 

Dalam aksinya, mereka mengusung spanduk berukuran besar bertuliskan “Tolak calon Ketua MA yang didukung praktik suap. Dukung Ketua MA yang dapat menjaga harkat dan martabat MA beserta jajaranya sebagai lambang penegak keadilan.”

Mereka juga membentang poster kecil bertuliskan “Ketua MA baru harus berani mencabut sanksi terhadap mantan Ketua Pengadian Tinggi Ambon yang telah berani menjalankan amanat UU.”  

Tags: