Ini Poin Deklarasi Forum Parlemen Asia Afrika
Berita

Ini Poin Deklarasi Forum Parlemen Asia Afrika

Disepakati oleh 28 parlemen negara-negara di Asia Afrika.

FAT
Bacaan 2 Menit
Suasana Konferensi Parlemen Asia Afrika, di Gedung DPR, Kamis (23/4). Foto: RES
Suasana Konferensi Parlemen Asia Afrika, di Gedung DPR, Kamis (23/4). Foto: RES
Perhelatan Konferensi Parlemen Asia Afrika (KPPA) yang dilaksanakan di Jakarta akhirnya melahirkan sejumlah kesepakatan. Sejumlah poin kesepakatan tersebut dibacakan Wakil Ketua DPR Fadli Zon menjelang di penghujung acara, Kamis (23/4).

Pertama, peserta KPAA menyepakati untuk memperkuat peran parlemen dalam kerangka kerjasama selatan-selatan dan promosi perdamaian dan kemakmuran dunia. Kedua, peserta KPAA menyepakati untuk meneguhkan komitmen Dasasila Bandung dengan semangat solidaritas, persahabatan dan kerjasama sebagai prinsip pokok.

"Komitmen ini akan terus dirajut di antara pemerintah dan parlemen negara-negara Asia Afrika guna memecahkan masalah global yang menjadi keprihatinan bersama," kata Fadli.

Ketiga, KPAA menegaskan menegaskan komitmen mendukung kemerdekaan Palestina dan kedaulatan wilayahnya sesuai tahun 1967. Lalu, KPAA mengutuk keras seraya menuntut agar Israel agar membebaskan tahanan parlemen Palestina yang ditangkap secara semena-mena dan tanpa proses peradilan yang memadai.

Berikutnya, KPAA menegaskan komitmen parlemen negara-negara Asia Afrika untuk terlibat sedini mungkin dalam agenda pembangunan global SDG's. Dan terakhir, sebagai upaya mewujudkan kerjasama Asia Afrika ke depan, KPAA mendukung ide pembentukan Asia Africa Parliamentary Group.

Ketua DPR Setya Novanto menambahkan, selain sejumlah kesepakatan tersebut KPPA juga menyepakati dibentuknya Sekretariat Bersama KPPA. Tempat sekretariat pun sudah ditunjuk dan disetujui peserta, yakni di Indonesia. Namun sayangnya, ia belum bisa menjelaskan secara rinci dimana tepatnya Sekretariat Bersama KPPA itu akan berada.

Dalam kesempatan yang sama, Setya Novanto juga mengapresiasi dukungan dari Presiden Libya yang turut menandatangani deklarasi untuk mendukung langkah dan upaya yang telah dilakukan KPPA. Menurutnya, deklarasi ini memiliki arti penting bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

"Tentu deklarasi ini sangat memberikan arti besar, khususnya yang berkaitan dengan memerdekakan Palestina, dan juga yg berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan, diantaranya adalah penghapusan kemiskinan dan juga kesehatan," tutur Setya Novanto.

Delegasi dari Palestina, MI Abdullah menyambut baik poin-poin yang masuk dalam deklarasi KPPA. Ia mengatakan, support untuk kemerdekaan di Palestina sudah diberikan Konferensi Asia Afrika (KAA) sejak tahun 1955. Menurutnya, dukungan semakin bertambah melalui komitmen yang baru dideklarasikan oleh KPPA.

"Penandatanganan itu dukungan lebih lanjut di mana negara-negara terus ada mendukung dan membantu negara Palestina," kata Abdullah.

Berkaitan dengan rencana Indonesia melalui Presiden Joko Widodo yang akan membentuk KBRI di Palestina merupakan tanda hubungan diplomasi berjalan baik. Ia berharap, hal ini semakin memperkuat hubungan Indonesia dan Palestina ke depannya. Abdullah percaya, dukungan terhadap Palestina ini akan semakin banyak orang yang berziarah ke Masjid Al Aqsa di Yerussalem.

"Kita mengharapkan lebih banyak yang berkunjung ke Al Aqsa agar lebih kuat," tutup Abdullah.
Tags:

Berita Terkait