ANT | Sandy Indra Pratama
Satuan reserse dan kriminal Polisi Resort Tabalong, Kalimantan Selatan sudah memeriksa 21 saksi terkait kasus pencurian 183 detonator di daerah operasional PT Adaro Indonesia.
Kasatreskrim Polres Tabalong AKP Wisnu Hadi di Tanjung, Rabu mengatakan selain memeriksa 21 saksi polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti di Tempat Kejadian Perkara.
"Saksi yang sudah kita periksa untuk penyelidikan kasus hilangnya detonator di gudang bahan peledak PT Adaro Indonesia sebanyak 21 orang termasuk dari departemen drilling and blasting," ujar Wisnu.
Termasuk karyawan bagian gudang bahan peledak, petugas keamanan dan aparat kepolisian yang bertugas pada saat kejadian pencurian.
Wisnu menegaskan untuk kepentingan penyelidikan menolak memberikan penjelasan terkait teknis pengungkapan kasus raibnya alat pemicu bom di salah satu warehouse PT Adaro Indonesia.
Yang pasti aparat kepolisian melalui tim gabungan terus menggiatkan penyelidikan dan pencarian pelaku pencurian dan berharap kasus ini bisa terungkap dengan cepat.
Pasca kejadian hilangnya 183 detonator aparat kepolisian pun makin memperketat pengamanan di TKP.
Sementara itu aktifitas peledakan (Blasting) di lokasi tambang PT Adaro Indonesia pun kembali normal meski saat ini pelaku pencurian detonator belum ditangkap.