Bea Cukai: Eksportir Keluhkan Jadwal Operasional Bank
Berita

Bea Cukai: Eksportir Keluhkan Jadwal Operasional Bank

Lantaran tidak ada bank yang beroperasi pada Sabtu dan Minggu di pelabuhan, eksportir mengaku rugi Rp100 juta per hari.

Oleh:
YOZ
Bacaan 2 Menit
Ekspor impor di pelabuhan terhambat karena bank BUMN tidak beroperasi di hari Sabtu dan Minggu. Foto: Sgp
Ekspor impor di pelabuhan terhambat karena bank BUMN tidak beroperasi di hari Sabtu dan Minggu. Foto: Sgp

Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) meminta semua bank, khususnya bank BUMN untuk beroperasi di hari Sabtu dan Minggu di pelabuhan. Selama ini para eksportir tidak bisa melakukan ekspor lantaran salah satu prosesnya harus melalui jasa perbankan. Hal ini disampaikan Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai (PPKC), Kushari Suprianto, Sabtu (16/6), di Bogor.


Kushari mengatakan, para eksportir yang tidak bisa melakukan kegiatan ekspor pada Sabtu dan Minggu, selalu menyalahkan pihak DJBC. Mereka mengaku rugi Rp100 juta per hari lantaran tidak bisa melakukan ekspor. Salah satu sebabnya adalah jarangnya bank yang beroperasi di pelabuhan pada dua hari tersebut.


Kegiatan ekspor memang tidak bisa dilakukan jika belum keluar jadwal ekspor. Tidak keluarnya jadwal ini dikarenakan belum ada nomor penerimaan negara karena para eksportir tidak bisa membayarnya melalui sistem perbankan. “Oleh sebab itu, Bea Cukai meminta perbankan khususnya bank BUMN beroperasi di Sabtu dan Minggu, ujar Kushari.


Dijelaskan Kushari, eksportir harus membayar sewa kapal yang ongkos per harinya mencapai ribuan dolar. Dia mencontohkan, untuk kapal berbobot 50 ribu sampai 60 ribu ton, eksportir mesti mengeluarkan biaya sewa sebesar US$10 ribu atau Rp100 juta per hari. Jika itu terjadi pada Sabtu dan Minggu, maka eksportir harus membayar Rp200 juta.


Ada beberapa alasan mengapa eksportir terpaksan melakukan transaksi di hari libur, antara lain faktor cuaca dan infrastruktur yang kurang baik sehingga membuat kapal ekpor terlambat tiba di pelabuhan.


Hingga kini, lanjut Kusheri, hanya Bank Mandiri yang beroperasi 1 x 24 jam di hari Sabtu dan Minggu. Akan tetapi, itu hanya ada di pelabuhan Tanjung Priok. Sementara di pelabuhan Belawan, Surabaya, dan Makassar tidak beroperasi.


Kusheri menambahkan, selama ini perbankan beralasan enggan beroperasi di hari libur karena sepinya konsumen yang menyebabkan bertambahnya ongkos biaya operasional. “Padahal sudah ada peraturan menteri keuangan, di mana bank bisa tetap bisa melayani dengan menerbitkan nomor tanda penerimaan negara,” katanya.

Tags: