Calon Gubernur Janji Mudahkan Akses Bagi Penyandang Disabilitas
Berita

Calon Gubernur Janji Mudahkan Akses Bagi Penyandang Disabilitas

Termasuk membuka lapangan pekerjaan di instansi pemerintahan dan swasta bagi penyandang disabilitas.

Oleh:
ADY
Bacaan 2 Menit
Debat terakhir pilkada DKI Jakarta 2017. Foto: RES
Debat terakhir pilkada DKI Jakarta 2017. Foto: RES
Debat antar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta telah berakhir. Semua pasangan calon sudah diberi kesempatan untuk memaparkan visi dan misi serta program kerjanya kepada warga Jakarta. Salah satu tema yang diangkat dalam debat terakhir menyinggung isu anak, perempuan dan penyandang disabilitas.

Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, menilai Jakarta saat ini bukan kota yang ramah anak, perempuan dan penyandang disabilitas. Jika terpilih, pasangan nomor urut 1 itu berjanji menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah dan aman bagi anak, perempuan dan penyandang disabilitas.

Agus mengatakan penyandang disabilitas harus dilindungi dan diberdayakan. Hal itu sebagaimana diperintahkan UU No.8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Anak yang menyandang disabilitas harus mendapat pendidikan yang baik dan berkualitas.

"Kami akan membuat sekolah inklusi yang merupakan upgrade dari sekolah negeri yang ada. Para gurunya juga harus ditingkatkan kemampuannya," katanya dalam jumpa pers setelah acara debat ketiga di Jakarta, Jumat (10/2).

Agus melihat selama ini penyandang disabilitas belum bisa mengakses transportasi publik dengan baik. Dia berjanji melakukan pembenahan secara bertahap. Begitu pula akses terhadap lapangan pekerjaan. Menurutnya, pemerintah terutama daerah diamanatkan untuk mengalokasikan 2 persen lowongan pekerjaan di lingkungan pemerintahan untuk penyandang disabilitas. Sektor swasta sedikitnya 1 persen.

Di panggung debat ketiga, pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mengatakan saat ini telah mengalokasikan 1 persen CPNS untuk penyandang disabilitas. Ke depan jumlah itu akan ditambah menjadi 2 persen.

Selain itu Basuki menjelaskan fasilitas umum dan transportasi publik di Jakarta sudah dibenahi untuk memudahkan akses penyandang disabilitas. Misalnya, trotoar berteknologi Jepang yang bisa menghalang motor tapi bisa dilalui penyandang disabilitas berkursi roda. Bus trans Jakarta yang suspensinya dimodifikasi sehingga memudahkan akses penyandang disabilitas.

Di bidang kesehatan, Basuki mengklaim DKI Jakarta merupakan provinsi pertama yang menerapkan universal health coverage atau cakupan kesehatan semesta bagi warganya. Sekarang, semua warga Jakarta yang mau dikayani di fasilitas kesehatan dengan ruang perawatan kelas 3 biayanya ditanggung pemerintah provinsi Jakarta. "Bagi warga yang mau dirawat di kelas 3, gratis," tukas pasangan calon nomor urut 2 itu.

Terakhir, pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, sama seperti pasangan nomor urut 1,menilai Jakarta bukan kota yang ramah anak, perempuan dan penyandang disabilitas. Menurutnya hal itu sudah terjadi di Jakarta dalam kurun waktu yang cukup lama.

Untuk mengakomodir kebutuhan penyandang disabilitas Anies mengatakan yang paling penting adanya komitmen. Serta melibatkan penyandang disabilitas dalam setiap perumusan kebijakan agar sesuai dengan harapan mereka. "Jadi yang harus ditunjukan itu komitmen, kebijakan diterbitkan untuk semua," tukas pasangan calon nomor urut 3 itu.
Tags:

Berita Terkait