Eks Direktur Garuda Didakwa Terima Suap Jutaan Dolar dan Pencucian Uang
Berita

Eks Direktur Garuda Didakwa Terima Suap Jutaan Dolar dan Pencucian Uang

Uang suap diberikan terkait pengadaan dan perawatan pesawat.

Aji Prasetyo
Bacaan 6 Menit

Namun karena masih terlalu tinggi, penawaran itu diabaikan oleh Garuda dan mereka beralih ke Airbus. Mengetahui adanya penawaran pesawat Airbus kepada PT Garuda
Indonesia, pihak Rolls-Royce melihat peluang untuk menawarkan kembali TCP terhadap mesin RR Trent 700 series kepada PT Garuda Indonesia bukan hanya untuk 15 unit mesin RR Trent 700 series pada pesawat yang lama akan tetapi juga untuk mesin RR Trent 700 series pada pesawat Airbus A330 yang baru (akan diadakan).

Pada tanggal 17 November 2006, Emirsyah melakukan pertemuan di Osaka Jepang dengan Jim Sheard (Senior Vice President Rolls-Royce) yang membicarakan tentang ketertarikannya kepada TCP untuk mesin RR Trent 700 series. Menindaklanjuti itu ia pun bertemu Soetikno dan membahas penawaran pesawat dari Airbus dan kesediaan Airbus untuk membantu bernegosiasi dengan pihak kreditor Eropa dengan syarat PT Garuda Indonesia bersedia untuk membeli pesawat lebih banyak seperti Airbus A330 dan Airbus A320. (Baca Juga: KPK Mencium Dugaan Pencucian Uang dalam Kasus Emirsyah Satar)

Dalam pertemuan tersebut, Emirsyah menyampaikan tentang mahalnya biaya perawatan mesin RR Trent 700 series, walaupun demikian ia menyampaikan tetap berkomitmen untuk membantu Rolls-Royce dengan salah satunya mengganti Soenarko Kuntjoro karena dianggap tidak bersahabat dengan pihak Rolls-Royce dan menggantinya dengan Hadinoto selaku Direktur Teknik.

Singkat cerita, kesepakatan pun tercapai. “Terdakwa menerima uang dari RollsRoyce melalui PT Ardyaparamita Ayuprakarsa sebagai intermediary sebesar AS$156.724,08 yang diterima oleh Terdakwa di rekening Standart Charterd Bank Singapura,” jelas penuntut.

Selain itu ia juga menerima uang dari adanya kontrak kerjasama antara PT Garuda dengan Airbus sebesar AS$100 ribu dan Sin$130 ribu yang diterima melalui cara yang sama dengan sebelumnya. Dan juga ada penerimaan lain Hadinoto sebesar AS$50 ribu dan Sin$61 ribu yang diterima melalui rekeningnya di Standart Chartered Bank Singapura nomor rekening 0319441369 yang dikirimkan melalui rekening Summerville Pasific Inc di UBS Singapura.

“Bahwa akibat intervensi dari Terdakwa yang mengarahkan penggunaan metode TCP untuk perawatan mesin RR Trent 700 series atas 6unit pesawat Airbus A330-300 PT Garuda Indonesia yang dibeli tahun 1989 serta 4 unit pesawat yang disewa dari AerCAP dan ILFC, Terdakwa memperoleh uang AS$306 ribu,” terang penuntut.

Penerimaan Airbus

Kemudian penerimaan uang dari Airbus melalui Connaught International terkait pengadaan pesawat Airbus A330-300/ 200. Pada tanggal 10 Februari 2012. Hadinoto juga menerima fee pembelian pesawat Airbus 330 Series dari Airbus melalui Connaught International sebesar EUR 477.540 atau setara dengan SGD662.447,24 yang diterima Hadinoto melalui rekening di Standard Chartered Bank Singapura nomor rekening 0319441369 atas nama Hadinoto Soedigno. Selain itu, terdapat juga penerimaan uang dari Airbus melalui Connaught International terkait pengadaan pesawat Airbus A320 Family.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait