Head of Agreement Pembangunan Jalur Kereta Batubara di Sumsel Ditandatangani
Berita

Head of Agreement Pembangunan Jalur Kereta Batubara di Sumsel Ditandatangani

Pembangunan jalur kereta ini membuka 100 ribu lapangan kerja.

CR-9
Bacaan 2 Menit
<i>Head of Agreement</i> Pembangunan Jalur Kereta Batubara di Sumsel Ditandatangani
Hukumonline

Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, menandatangani Head of Agreement (HoA) pembangunan jalur kereta api dengan investor asal India, PT Adani Global, dan perusahaan tambang batubara PT Bukit Asam, Selasa (25/8). Dengan penandatanganan HoA ini, Sumsel segera memiliki jalur kereta angkutan batubara sepanjang 270 km dari Tanjung Enim ke Tanjung Api-Api. Pembangunan jalur kereta ini diperkirakan membuka 100 ribu lapangan kerja.

 

Alex menjelaskan, melalui HoA ini total dana yang diinvestasikan PT Adani sebesar AS$1,6 miliar. Selain untuk membangun jalur kereta, dana investasi itu juga digunakan untuk membangun coal terminal di Tanjung Api-Api sebagai penampungan akhir hasil eksplorasi batubara. Coal terminal ini memiliki kapasitas 50 juta ton.

 

Pembangunan jalur kereta dan coal terminal ini, ujar Alex, sangat dibutuhkan oleh Sumsel. Selama ini produksi batubara Sumsel baru sekitar 11 juta ton. Angka ini tergolong kecil jika dibandingkan dengan Kalimantan yang sudah 260 juta ton.

 

Minimnya sarana transportasi yang menyalurkan hasil produksi ke tempat penampungan menjadi penyebab. Padahal, urai Alex, kapasitas produksi batubara yang dimiliki Sumsel sebesar 22,5 miliar ton. “Perlu diingat, Sumsel memiliki 48,5 persen dari kapasitas produksi batubara seluruh Indonesia. Kita berharap dengan pembangunan jalur kereta ini, produksi batubara bisa semaksimal mungkin,” katanya usai acara penandatanganan di Gedung Badan Koordinasi Pasar Modal, Jakarta.

 

Alex menargetkan pembangunan jalur kereta batubara ini memakan waktu sekitar 36-40 bulan. Awalnya akan dibuat satu jalur, namun pembebasan lahan dilakukan untuk dua jalur. Jalur kereta akan melintasi tiga kabupaten, yaitu Muara Enim, Lahat, Banyuasin.

 

Mantan Bupati Musi Banyuasin ini menjelaskan pembangunan jalur kereta dan coal terminal ini akan membuka sekitar 100 ribu lapangan kerja. “Pembebasannya dikalkulasikan sebanyak 50 meter x 270 km. Bayangkan besarnya itu,imbuhnya

 

Alex menguraikan, dengan pembangunan jalur kereta dan coal terminal ini nantinya produksi batubara meningkat menjadi 50 juta ton. “Paling tidak dalam tiga tahun pertama. Setelah itu kita harapkan semakin meningkat,” imbuhnya.

Tags: