Ignorance
Tajuk

Ignorance

Sulit betul mencari padanan dari kata ignorance dalam bahasa Indonesia yang baik dan dalam konteks sospolekbudkum (sosial politik ekonomi budaya hukum) Indonesia. Ungkapan gitu aja kok repot, masa bodoh, bukan urusan saya, biarin saja atau emang gue pikirin, juga tidak tepat amat.

Oleh:
Bacaan 2 Menit
Ignorance
Hukumonline

Dalam konteks Barat dan utamanya di bidang hukum, "ignorance"   bisa diartikan sebagai "penolakan untuk mengakui suatu fakta yang sudah terjadi" atau "pemahaman yang salah atas suatu konsep". Dalam konteks itu tadi, banyak sudah peristiwa penting kita alami dalam perjalanan bangsa ini yang bisa digolongkan ke dalam pengertian "ignorance".

Pada waktu Belanda menganggap perjuangan politik dan diplomasi Sukarno-Hatta-Syahrir dan kawan-kawan sebagai aksi gerombolan liar atau ekstrimis, Belanda tertinggal oleh paradigma baru yang sedang melanda dunia, yaitu hak menentukan nasib sendiri dan gerakan anti kolonialisme dari bangsa-bangsa di dunia.

Pada waktu Sukarno menganggap bahwa bangsa Indonesia bisa disatukan dalam wadah "nasakom" , Sukarno bermimpi bahwa tradisi Islam Indonesia yang sebenarnya cukup reseptif terutama dalam kaitannya dalam penyebaran Islam melalui budaya lokal, juga bisa mengakomodasi pemikiran nasionalis yang waktu itu semakin kiri dan komunis yang berporos dengan rekan-rekannya di Hanoi, Peking, dan Pyongyang.

Soeharto yang secara represif memerintah lebih dari 30 tahun, dengan menggabungkan disiplin militer dan birokrasi-teknokratnya juga lupa bahwa praktek koruptif dan penindasan dari rezim militer di banyak negara berakhir dengan kejatuhan yang menyakitkan.

Habibie, yang agak sulit dinilai karena singkatnya masa kekuasaannya, juga dianggap sangat tidak sensitif pada waktu melepas Timor Timur, yang mengakibatkan timbulnya perusakan luar biasa pada waktu masa transisi peralihan kekuasaan di Timor Timur. Belum lagi sikap plintat plintut-nya terhadap pemberantasan KKN karena sikap tegas hanya akan memakan korban teman-temanya sendiri.

Abdurrahman Wahid juga sangat terkenal dengan sikap kontroversial dan masa bodohnya untuk banyak hal. Dari masalah hubungannya dengan Parlemen, pernyataan-pernyataannya yang  "nyleneh" untuk ukuran seorang Kepala Negara, sampai dengan penyusunan kabinet yang tidak memenuhi harapan banyak kalangan. Semua sikap di atas tadi merupakan suatu sikap "ignorance" yang dalam skala yang rendah hanya membuat suasana tidak nyaman saja. Akan tetapi dalam skala yang tinggi dan masif,  bisa menghancurkan sistim dan moral bangsa, dan bahkan mengancam keutuhan bangsa.

Cara kita menyelesaikan masalah Aceh, tragedi kemanusiaan di Ambon, dan konflik-konflik sosial di Sambas dan "peradilan rakyat" dan eksekusi terhadap maling-maling kecil di jalanan menunjukkan "ignorance" kita yang tinggi atas bibit-bibit kehancuran kemanusiaan, penghormatan hak asasi manusia dan keutuhan bangsa.

Tags: