Ini Bekal yang Harus Dimiliki bagi Profesional Hukum
Terbaru

Ini Bekal yang Harus Dimiliki bagi Profesional Hukum

Mulai membuat CV yang menarik, mampu bekerja di bawah tekanan, menguasai bahasa Inggris, critical thinking, hingga mengembangkan keahlian/kemampuan (skill).

Oleh:
Aida Mardatillah
Bacaan 2 Menit
Wisuda lulusan fakultas hukum. Foto Ilustrasi: law.ui.ac.id.
Wisuda lulusan fakultas hukum. Foto Ilustrasi: law.ui.ac.id.

Selama pandemi Covid-19 mencari pekerjaan memang bukan hal yang mudah. Namun Begitu, terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum akhirnya memutuskan untuk mencari pekerjaan dan dapat bersaing dengan kandidat lain, seperti CV, surat lamaran, sertifikasi, tahap interview, hingga akhirnya lolos mendapat pekerjaan yang diimpikan. Lalu, setelah itu bekal apa saja, khususnya bagi lulusan hukum yang ingin terjun menjadi profesional hukum?

Konsultan Robert Walter, Albertus Pratama mengatakan perlu pemahaman secara komprehensif mengenai tips melanjutkan karier atau berpindah profesi untuk para profesional hukum atau legal professional, mulai dari bagaimana meniti karier di firma hukum, perusahaan multinasional, persiapan rekrutmen, membuat CV, hingga tips memasarkan diri dalam proses mencari kerja.

Dia mengatakan bekal yang harus dimiliki sebelum terjun ke profesional hukum, khususnya di ibu kota dan daerah, yaitu skill bahasa Inggris termasuk menguasai bahasa Inggris hukum. Skill bahasa inggris dibutuhkan oleh kantor hukum yang sudah berafiliasi dengan orang asing. Lalu, harus memiliki critical thinking dan dapat bekerja dalan tekanan.

“Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, critical thinking dan harus mampu bekerja di bawah tehanan. Semua itu akan terlihat dalam proses interview,” ujar Albertus dalam diskusi daring Hukumonline bertajuk “Simak Tips Cari Kerja Bagi Profesional Hukum”, Selasa (14/12/2021).

Albertus mengingatkan tips memperdalam critical thinking harus rajin membaca dan melakukan analisis dalam kerangka berpikir, sehingga memahami pokok pikiran yang dibaca. Saat interview harus diperhatikan cara berduduk, cara berpakaian, salaman. Yang paling penting dimasukan dalam CV untuk melamar pekerjaan ialah achievement atau pencapaian pekerjaan yang pernah dilakukan terutama yang hal-hal menarik.  

“Karena perusahaan akan melihat pencapaiannya dalam sebuah CV sesuai posisi yang dilamar. Sebab, achievement yang akan ditanyakan dalam wawancara pekerjaan. Dalam membuat CV, para pelamar pekerjaan dapat membuat CV yang umum dan juga CV yang lebih spesifik. Untuk mendapatkan pekerjaan pencapaian yang harus ditonjolkan,” kata dia.

Tak kalah penting bekal berorganisasi saat menjadi mahasiswa untuk membangun jaringan. Diharapkan ke depannya bila memiliki banyak jaringan dimudahkan mendapat pekerjaan yang sesuai di bidang profesional hukum. “Jadi tidak hanya ilmu yang diperlukan tetapi juga koneksi bagi teman teman yang masih mahasiswa untuk mempersiapkan diri untuk bekerja,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Indonesia Corporate Counsel Association (ICCA) Yudhistira Setiawan mengatakan para lulusan sarjana hukum yang ingin memilih in house counsel sebagai karir harus mengembangkan kemampuannya dalam ilmu hukum dan juga keterampilan lainnya (skill).  

“Akan sangat bermanfaat dan cukup baik dan bagus dalam peningkatan skill. Fungsi in house counsel tidak hanya melulu ilmu hukum tapi juga harus punya ilmu komunikasi yang baik. Tidak hanya jadi dokter bidang hukum bagi perusahaan tapi juga mampu berikan pemahaman komprehensif pada elemen-elemen lain perusahaan yang tidak punya pemahaman hukum secara penuh agar perusahaan berjalan dengan baik,” kata Yudhistira dalam sebuah kesempatan Bimbingan Kerja untuk “Fresh Graduate Hukum: Profesi In-House Counsel” secara online beberapa waktu lalu.  

Tags:

Berita Terkait