Ini Komitmen Dirut dan Ketua Dewas BPJS yang Baru Dilantik
Berita

Ini Komitmen Dirut dan Ketua Dewas BPJS yang Baru Dilantik

Mantan Wakil Menteri Kesehatan, Gufron Ali Mukti menjabat sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan, dan mantan Wakil Direktur Utama BNI, Anggoro Eko Cahyo menjabat posisi Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit
Dewas dan Direksi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan usai dilantik di Istana Negara Jakarta, Senin (22/02/2021). Foto: Humas Setkab
Dewas dan Direksi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan usai dilantik di Istana Negara Jakarta, Senin (22/02/2021). Foto: Humas Setkab

Presiden Joko Widodo telah melantik jajaran Direksi dan Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan periode 2021-2026 di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2/2021). Pelantikan itu dilakukan setelah sebelumnya Presiden Jokowi meneken Keppres No.37/P Tahun 2021 tentang Pengangkatan Keangggotaan Dewan Pengawas dan Keanggotaan Direksi BPJS Kesehatan Masa Jabatan 2021-2026 dan Keppres No.38/P Tahun 2021 tentang Pengangkatan Keangggotaan Dewan Pengawas dan Keanggotaan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Masa Jabatan 2021-2026 tertanggal 19 Februari 2021.

Melalui Keppres No.37/P Tahun 2021 ini, Presiden Jokowi mengangkat 7 orang anggota Dewan Pengawas dan 8 orang Direksi BPJS Kesehatan. Ketua Dewas BPJS Kesehatan, Achmad Yurianto, dari unsur pemerintah; Regina Maria Wiwieng Handayani dari unsur pemerintah; Indra Yana dari unsur pekerja; Siruaya Utamawan dari unsur pekerja; Iftida Yasar dari unsur pemberi kerja; Inda Deryanne Hasman dari unsur pemberi kerja; Ibnu Naser Arrohimi dari unsur tokoh masyarakat.

Dirut Utama (Dirut) BPJS Kesehatan dijabat mantan Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. Jajaran direktur BPJS Kesehatan lainnya yaitu Andi Afdal; Arief Witjaksono Juwono Putro; David Bangun; Edwin Aristiawan; Lily Kresnowati; Mahlil Ruby; Mundiharno.

Dewas dan Dirut BPJS Ketenagakerjaan diangkat melalui Keppres No.38/P Tahun 2020. Susunan Dewas dan Dirut BPJS Ketenagakerjaan masing-masing terdiri dari 7 orang. Ketua Dewas BPJS Ketenagakerjaan dijabat Muhammad Zuhri dari unsur pemerintah; Kushari Suprianto dari unsur pemerintah; H Yayat Syariful Hidayat dari unsur pekerja; Agung Nugroho dari unsur pekerja; Subchan Gatot dari unsur pemberi kerja; Aditya Warman dari unsur pemberi kerja; Muhammad Iman Nuril Hidayat Budi Pinuji dari unsur tokoh masyarakat.

Mantan Wakil Direktur Utama BNI, Anggoro Eko Cahyo menjabat sebagai Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan. Anggota direksi lainnya yakni Abdur Rahman Irsyadi; Asep Rahmat Swandha; Edwin Michael Ridwan; Pramudya Iriawan Buntoro; Roswita Nila Kurnia; Zainuddin.

Setelah dilantik Dirut Utama BPJS Kesehatan, Ali Gufron Mukti, mengatakan fokus ke depan menyasar peningkatan kualitas layanan melalui inovasi dan penggunaan teknologi. Misalnya, memangkas antrian menjadi lebih cepat. Dia juga berkomitmen meningkatkan kepesertaan dan menumbuhkan rasa keterlibatan semua pihak seperti pusat, daerah, asosiasi, pengamat, perguruan tinggi untuk bersama memiliki BPJS Kesehatan dan JKN/KIS. Sekaligus meningkatkan tata kelola sistem jaminan kesehatan.

“Kami berkeinginan untuk meningkatkan dan menjaga sustainabilitas dari sistem jaminan ini dengan dana yang cukup. Yang kemarin sudah disampaikan ada surplus sekitar Rp18 triliun, tapi juga pada saat yang sama sebetulnya dari sisi laporan net asset kita masih defisit sekitar Rp7 triliun. Karena itu, akan kita tingkatkan tata kelola yang lebih baik,” katanya sebagaimana dikutip laman setkab.go.id, Senin (22/2/2021).

Sementara Ketua Dewas BPJS Kesehatan, Achmad Yurianto, berjanji untuk bekerja lebih keras dalam meneruskan upaya pemerintah membangun sistem kesehatan secara nasional. Tantangan yang dihadapi ke depan semakin rumit tak hanya terkait pandemi Covid-19, tapi juga masalah kesehatan dasar. “Kami mohon doa restu dari seluruh masyarakat sekalian dan kami terbuka untuk mendapatkan masukan, kritik, dan saran agar pekerjaan kita ke depan menjadi lebih baik,” ujarnya

Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, berkomitmen menjalankan tugasnya dengan mengedepankan integritas tinggi, tata kelola yang baik, dan selalu berinovasi. Ke depan, BPJS Ketenagakerjaan akan melakukan digitalisasi jaminan sosial dalam menghadapi 3 tantangan utama. “Yang pertama adalah peningkatan cakupan peserta, yang kedua adalah peningkatan layanan dan manfaat bagi pekerja, dan yang ketiga adalah optimalisasi dari investasi dana karena itu semua akan balik kepada peserta,” kata dia.

Ketua Dewas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri, juga berkomitmen untuk memberikan yang terbaik untuk BPJS Ketenagakerjaan, terutama terkait kesejahteraan pekerja. Sekaligus dia meminta dukungan dari seluruh pihak terutama kalangan pekerja. “Karena itu, pekerjaan ke depan saya kira ini pekerjaan yang berat yang perlu kita pikul bersama,” harapnya.

Tags:

Berita Terkait