Menurut Royy, kejujuran dan kerjasama ini merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan. "Kejujuran dan kebersamaan itu merupakan nilai dari kebebasan berinformasi di Internet," cetus Roy kepada hukumonline.
Roy mencontohkan, ketika kita hendak berbelanja, pihak yang melakukan transaksi harus dapat dipercaya. Misalnya dilakukan pengecekan identitas dari si pembeli. Setelah pengecekan identitas, barulah transaksi dapat berjalan.
Sulit dibendung
Arus informasi yang tersedia di dalam internet sulit dibendung karena sistem internet terbuka. Orang dapat mengirim dan menerima informasi dalam bentuk apapun. Dari sekadar tulisan, gambar, animasi, hingga film yang ada di layar lebar.
Banyak hal yang ditawarkan dari revolusi teknologi itu sendiri. Celakanya, banyak muatan yang bertentangan dengan moral bangsa. Maraknya situs dewasa dipicu oleh pemanfaatan "fantasi" seksual oleh sebagian orang.
Berdasar penelitian yang dilakukannya, Roy mengemukakan bahwa antara situs dewasa dengan situs lainnya (berita, pendidikan, dan lainnya) pengunjungnya hampir sama besarnya. "Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita masih mudah untuk 'dibohongi'," ungkap Roy.
Masalahnya, media internet dapat diakses kapan dan di mana saja. "Meskipun dibatasi, tetap saja hal itu tidak akan efektif," cetus Roy. Namun yang mesti disadari, jangan sampai informasi itu menjadi bebas sebebas-bebasnya dan berjalan tanpa nilai.
Perlu pengaturan
Roy berpendapat, perlu segera pengaturan dalam berinteraksi dengan menggunakan internet. Bentuknya bisa UU atau peraturan lainnya, seperti yurisprudensi atau membuat satu panduan guna mengatur kebebasan yang ada. "Jangan dibiarkan hal ini terus berlangsung, karena tindakan negatif itu biasa muncul dari dalam masyarakat itu sendiri," kata Roy.