Jaksa Agung Tekankan Profesionalisme dan Integritas Jaksa dalam Penegakan Hukum
Terbaru

Jaksa Agung Tekankan Profesionalisme dan Integritas Jaksa dalam Penegakan Hukum

Kejaksaan bakal membekali peningkatan kapasitas dan kompetensi. Seperti pendidikan dan latihan secara berkesinambungan. Termasuk memberikan beasiswa program magister dan doktor. Sumber daya manusia yang tangguh akan menghasilkan kinerja yang andal.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 2 Menit
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin. Foto: Humas Kejaksaan
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin. Foto: Humas Kejaksaan

“Pencegahan yang baik adalah penindakan itu sendiri”. Pernyataan itu disampaikan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dalam melihat institusi Kejaksaan secara luas. Jaksa sebagai aparatur penegakan hukum harus menjaga betul integritasnya dalam penanganan perkara yang notabene bagian dari pelayanan bagi masyarakat pencari keadilan.

Bagi Jaksa Agung, penegakan hukum seperti halnya pedang bermata dua. Karenanya dalam praktiknya penindakan dan pencegahan harus berjalan beriringan secara simultan secara bersamaan. Menurutnya, integritas dan profesionalisme saat sudah terbentuk, maka perlu meningkatkan kinerja jaksa di setiap satuan kerja (Satker). Termasuk kinerja yang ‘running well’ perlu dibuatkan program yang humanis.

Sebab, jaksa bukan penegak hukum yang pekerjaannya menindak, tetapi juga mencegah,” ujar Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin melalui keterangan tertulisnya, Senin (16/1/2023).

Jaksa pun memiliki kewajiban menurunkan tingkat kejahatan di masyarakat dan pemerintahan. Beberapa penindakan yang dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberi masukan dan turut melakukan perbaikan tata kelola sebagai bentuk tindakan preventif untuk menekan terjadinya tindak pidana.

Mantan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) itu menilai media kerap memberitakan bidang penindakan apapun bentuknya. Mulai dari pemanggilan pejabat negara, penyitaan/penggeledahan hingga tindakan penahanan. Penindakan tersebut menjadi barometer media dalam membangun opini di tengah masyarakat.

Tugas terberat menjabat Jaksa Agung, kata Burhanuddin, mengubah cara pandang jaksa dalam menjalankan tugasnya, serta menngedepankan profesionalisme dan integritas. Sebab, profesionalisme dan integritas menjadi kunci meraih kepercayaan masyarakat. Karenanya, hal utama yang perlu dilakukan dengan menerapkan ‘zero toleran’ terhadap setiap pelanggaran disiplin dan tindakan tercela termasuk menyalahgunakan kewenangan.

“Saya tidak segan menindak dengan mencopot, medemosi sampai mempidanakan saudara-saudara jika ada yang berani bermain-main dengan perkara,” tegasnya.

Tags:

Berita Terkait