Kebijakan Menaikkan Harga BBM Bersubsidi Diharap Jadi Opsi Terakhir
Terbaru

Kebijakan Menaikkan Harga BBM Bersubsidi Diharap Jadi Opsi Terakhir

Solusi dalam jangka pendek, menaikkan harga BBM adalah yang paling mungkin dilakukan pemerintah.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 3 Menit
Kebijakan Menaikkan Harga BBM Bersubsidi Diharap Jadi Opsi Terakhir
Hukumonline

Pemerintah terus mengkaji sejumlah skema yang bakal diambil untuk diputuskan terkait dengan rencana menaikkan tidaknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar. Sejumlah kalangan meminta agar pemerintah menahan dengan tidak menaikkan harga pertalite dan solar. Sebaliknya, skema menaikkan harga pertalite dan solar menjadi opsi terakhir.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Muhammad Faisal, berpandangan, pemerintah bakal menaikkan harga BBM bersubsidi dengan memberikan bantalan, yakni menggelontorkan bantuan langsung tunai bagi masyarakat. Tapi begitu, kata Faisal, pemerintah mestinya mencari jalan keluar lainnya ketimbang terus mewacanakan menaikkan harga BBM bersubsidi. 

“Dengan cara menaikkan harga saja itu gampang, tetapi kita tidak bisa begitu terus, melainkan harus ada cara lain. Tapi, sebagai solusi dalam jangka pendek, menaikkan harga BBM adalah yang paling mungkin bagi pemerintah,” ujarnya melalui keterangannya, Jumat (26/8).

Baca Juga:      

Menurutnya, pemerintah memiliki kelemahan dalam mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi menurut jenis kendaraan. Sebab masih terdapat subsidi yang melekat pada barang, bukan kepada orang. Dia berpandangan bila terjadi kenaikah harga BBM bersubsidi, kompensasinya pemerintah bakal menambah anggaran Bantuan Sosial (Bansos) sebesar Rp18 triliun.

Anggaran tersebut diambil dari sisa program penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Namun seperti apa bentuknya, pemerintah masih mendalami bentuk Bansosnya, perolehan anggaran dan program bantuannya seperti apa. Sementara disparitas harga antara BBM bersubsidi dan non subsidi amatlah tinggi. Dengan begitu, masyarakat pun cenderung memilih yang lebih murah.

“Dan karena tidak dibatasi jadi wajar lagi, logis saja memilih yang lebih murah,“ katanya.

Faisal menerangkan, khusus solar masih amat diperlukan bagi transportasi jenis barang dan jasa. Menurutnya bila dinaikan harganya bakal amat terasa terhadap harga barang dan konsumsi masyarakat. Tapi, tak dapat dipungkiri masih banyaknya ditemukannya kasus penyelundupan solar bersubsidi. Namun tidak bisa dipungkiri, masih banyak ditemukan kasus penyelundupan solar bersubsidi. Untuk itu dia meminta pemerintah menyiapkan mekanisme kontrol yang lebih baik.

Tags:

Berita Terkait