Kisah Muda Hatta Ali, Sabuk Hitam Karate dan Balap Liar
Profil

Kisah Muda Hatta Ali, Sabuk Hitam Karate dan Balap Liar

Gemar olahraga balap sepeda motor, karate, sepak bola, dan jogging.

Tim Hukumonline| ADY
Bacaan 2 Menit
Hatta bukan sekedar iseng melakukan hal itu, tapi dia hobi. Hampir setiap tengah malam Hatta tidak pernah absen balap liar sepeda motor di jalan raya Kota Makassar. Jatuh tersungkur di aspal menurutnya sudah biasa. Bahkan, tenaga medis di RS dekat lokasi balapan tak asing dengan wajah Hatta karena dia langganan diobati ketika jatuh dari sepeda motor.
Kebetulan, beberapa dokter dan mantri di RS itu bertali darah dengan Hatta. Bosan melihat saudaranya yang pembalap itu sering bolak-balik RS, tenaga medis tersebut memberi obat dengan cara menekan keras-keras kapas yang dilumuri obat ke sobekan daging Hatta yang luka. “Maksud mereka biar saya kapok, obat itu diperas keras-keras ke dalam luka saya,” kata Hatta kepada hukumonline.com, awal Agustus lalu. (Baca juga: Hatta Ali: Pengawasan Harus! Jangan Kasih Kendur)
Ternyata cara itu tidak membuat Hatta jera, dia menganggapnya biasa. Malah Hatta dan teman-temannya mencari sensasi balap sepeda motor yang berbeda dari kebiasaan. Mereka adu balap dengan cara menunggangi sepeda motor sambil bertelanjang dada. Maksudnya, ketika jatuh tersungkur, seluruh badan bakal penuh luka berparut aspal.
Jangan salah, hobi Hatta itu bukan hanya tersalurkan lewat balap liar, tapi juga balap resmi. Dia sempat menjadi pembalap sepeda motor kelas 125 CC yang didukung oleh pabrikan motor asal Jepang. Sayangnya, jadwal balapan resmi sepeda motor jumlahnya sedikit, hanya dua kali dalam setahun. Itulah yang membuat Hatta sering ikut balap liar di jalanan.
Menduduki bangku SMA, hobi Hatta lambat laun beralih ke olahraga bela diri. Semasa remaja dia sering berkelahi. Olahraga itu masih ditekuninya sampai kuliah di Universitas Airlangga Surabaya. Pemegang sabuk hitam Dan 6 itu pernah aktif melatih karate di kampus dan mengikuti sejumlah kejuaran nasional antar Universitas.
Selain balap sepeda motor dan karate, Hatta menyukai olahraga sepakbola. Posisinya sebagai bek. Saat bertanding, Hatta berprinsip tidak boleh dilewati oleh lawan. “Kalau saya gagal menghadang bola yang dibawa lawan, saya langsung tekel kakinya, yang penting lawan tidak boleh lewat kalau berhadapan dengan saya,” ujar penggemar Lionel Messi itu sambil tertawa.
Dengan usia saat ini Hatta sudah meninggalkan hobi balap sepeda motor dan karate. Tapi bukan berarti dia meninggalkan olahraga karena itu penting untuk menjaga kesehatan dan stamina. “Sekarang saya lebih sering joging,” katanya.
Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait