Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) sebelumnya membongkar permainan distributor yang menyebabkan harga gula pasir di pasaran melonjak dan hingga kini masih sulit turun ke HET Rp12.500 per kilogram. Distributor tersebut sengaja menjual gula di atas HET kepada distributor lain hingga mencapai 4-5 jalur distribusi sebelum gula dijual ke pengecer.
Akibatnya beberapa waktu lalu harga gula di tingkat konsumen melambung hingga Rp18.000 per kg dan mencapai puncaknya Rp22.000 per kg di Manokwari dan di Malang mencapai Rp16.000 per kg. “Hasil pengawasan barang beredar Ditjen PKTN Kemendag ditemukan penjualan gula dari distributor satu ke distributor kedua gula hingga distributor ke D-3 dan D-4 bahkan dijual lintas provinsi dengan harga yang sudah mencapai Rp13.000 per kg,” ujar Agus.
Penjualan ini, lanjut Agus, harus melewati mata rantai agen dan pengecer sebelum sampai kepada konsumen akhir sehingga harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kg di tingkat konsumen sulit tercapai. Agus bersama Dirjen PKTN Veri Anggrijono mendatangi lokasi penggerebekan gula milik distributor PT PAP yang berada di gudang produsen PT Kebon Agung di Jl. Kebon Agung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu.
Dalam penggerebekan ini, sebanyak 300 ton gula konsumsi milik distributor pertama ini berhasil diamankan. Agus menyatakan modus kejahatan para pelaku ini menyebabkan rantai distribusi gula terlalu panjang, bisa mencapai 4 atau 5 distributor sebelum gula sampai ke pengecer. Akibatnya berbagai upaya Pemerintah untuk menambah pasokan gula untuk menekan tingginya harga gula menjadi kurang efektif.