Managing Partner Anggraeni & Partner Ungkap Alasan Soroti Isu Kemaritiman
Terbaru

Managing Partner Anggraeni & Partner Ungkap Alasan Soroti Isu Kemaritiman

Karena isu kemaritiman sangat menarik dan menantang dan advokasi yang dilakukan secara terus menerus penting untuk menjawab tantangan tersebut.

Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit

Menurutnya, hasil sumber daya laut melalui perikanan tangkap, budidaya, perikanan, aquaculture, pengangkutan laut, sungai, danau, pariwisata laut, olahraga air, dan lainnya merupakan potensi yang dapat dikembangkan. Tujuannya, agar mewujudkan kekuatan ekonomi biru yang kokoh sebagai polar untuk mencapai Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Melansir data OECD tahun 2021 tentang Diagnostik Ekonomi Laut Berkelanjutan di Indonesia, Setyawati menyebut sektor maritim berpotensi menyumbang AS$100 milyar untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2030. Menurutnya, kondisi tersebut perlu diperjuangkan bersama sebagai sebuah bangsa dan sebagai seorang yang menekuni bidang kemaritiman.

“Saya bertekad untuk memberikan kontribusi pemikiran kepada bangsa dan negara dalam proses ini,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah pihak yang peduli terhadap keselamatan maritim di Indonesia meluncurkan Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI), Kamis (25/05/2023). Ketua GISLI, Inspektur Jenderal (Irjen) Purnawirawan Pol Mudji Waluyo, mengatakan keselamatan maritim merupakan isu yang tak bisa diabaikan oleh Indonesia sebagai negara kepulauan.

Kehidupan nelayan yang merupakan tulang punggung industri perikanan Indonesia acapkali terancam oleh berbagai tantangan dan risiko di luasnya perairan laut. Oleh karena itu GISLI diluncurkan dengan harapan mampu mendorong semua pihak untuk berkontribusi nyata terhadap keselamatan maritim di Indonesia.

“Pada Kesempatan ini kami dengan bangga mempersembahkan Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI). Gerakan ini adalah upaya nyata untuk peduli dan berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran akan keselamatan maritim di Indonesia,” kata Mudji dalam peluncuran GISLI yang sebelumnya diawali dengan diskusi internasional bertema ‘Hukumonline International Law Webinar Series 2023 Keselamatan Maritim: Tata Kelola dan Penegakan Hukum Kapal Perikanan Nelayan di Indonesia’ pekan lalu.

Tags:

Berita Terkait