Managing Partner Anggraeni & Partners, Setyawati Fitri Anggraeni, hadir dalam Konferensi Keselamatan & Kesehatan Industri Perikanan Internasional (FISH 6), di Markas Besar Food and Agriculture Organization (FAO) di Roma, Italia, Rabu (10/1).
Dalam kesempatan itu, Setyawati tampil membanggakan dengan mempresentasikan mengenai Increasing Fisherwomen Marine Stewardship through Public-Private Partnership to Enhance Disaster Preparedness: A Case Study of Tulungagung Fishing Communities.
Dalam keterangan tertulisnya, Setyawati menjelaskan konferensi tersebut berfokus pada isu-isu mengenai industri perikanan. Sebagai kandidat PhD dalam Hukum dan Kebijakan Maritim di World Maritime University, Swedia, dia menjajal kemampuan unjuk gigi dengan mempresentasikan esai mengenai perempuan nelayan di garis depan mitigasi risiko.
Baca Juga:
- Managing Partner Anggraeni & Partners Ingatkan Pentingnya Meningkatkan Standar Keselamatan Maritim
- Muda dan Berbakat, Ini Sosok Inspiratif dari Anggraeni and Partners
Konferensi yang berlangsung dari 8-12 Januari ini berfokus pada isu-isu kritis keselamatan dan kesehatan dalam industri perikanan. Konferensi ini memberikan platform unik bagi para profesional dari berbagai sektor untuk bertukar ide, berbagi praktik terbaik, dan secara kolaboratif mengeksplorasi solusi untuk meningkatkan keselamatan maritim.
“Saya memaparkan mengenai penempatan perempuan nelayan di garis depan mitigasi risiko dan menawarkan wawasan tentang strategi praktis dan efektif yang dapat diadaptasi dan diterapkan secara global,” ujar alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) angkatan 2002 tersebut.
Secara singkat presentasi Setyawati mengenai kejadian kecelakaan di Pantai Gladak, Tulungagung, yang melibatkan dua perahu nelayan sehingga menyebabkan kapal tersebut terbalik diterjang ombak dan menghantam karang. Kecelakaan itu mengakibatkan empat nelayan hilang dan empat lainnya berhasil selamat.