Mau Jadi In House Counsel Top? Simak Tips Berikut Ini
Utama

Mau Jadi In House Counsel Top? Simak Tips Berikut Ini

Hal utama dari seorang in house counsel adalah harus memahami seluk beluk bisnis perusahaan.

Oleh:
Fitri Novia Heriani
Bacaan 3 Menit

Tips ketiga, adalah learning by doing. Yudhistira menyadari bahwa seorang in house counsel tidak mungkin bisa menguasai semua hal. Sehingga in house counsel dituntut untuk selalu belajar dan memanfaatkan waktu memahami bisnis perusahaan.

“Jadi kesempatan kita untuk belajar mengetahui yang ada di perusahaan itu pada saat kita bekerja di perusahaan terbuka lebar, tinggal bagaimana kita manfaatkan waktu kita sebagai in house counsel. Kita harus siap-siap, orang datang ke kita pasti bawa masalah, jangan sampai kita malah tambah masalah,” jelas Yudhistira.

Tips selanjutnya adalah in house counsel harus menguasai soft skills. Head of Legal South East Asia and ANZ Merck Group Rinita Daniati menyampaikan soft skills sama pentingnya dengan hard skills. Soft skills dimaksud adalah membangun networking dan engagement dengan klien/perusahaan.

“Bagi in house counsel kita memerlukan soft skill seperti networking dan engagement dengan klien. Jika tidak ada itu akan susah untuk klien, bagaimana kolaboratif, komunikasi dan adanya skill menganalisis risiko, dan hars proaktif. Sebagai in house counsel kadang-kadang kita tidak hanya menyelesaikan masalah tapi harus tanya apakah ada yang bisa kita bantu, apakah ada masalah sebelum ada masalah itu. Harus punya kemampuan negosiasi yang bagus,” kata Rinita pada acara yang sama.

Kemudian, Rinita mengingatkan bahwa in house counsel harus memahami bagaimana meminimalisir risiko bisnis. Dalam hal ini in house counsel harus mengetahui bisnis proses perusahaan karena analisa risiko hukum berangkat dari bisnis proses.

Namun yang terpenting adalah keinginan untuk terus belajar dan tidak malu bertanya. Bagi Rinita, hal ini penting untuk membantu in house counsel memahami perusahaan.

“Kalau dari saya satu hal yang diterapkan dari diri saya sendiri adalah tidak berhenti untuk belajar, tidak malu bertanya. Mungkin itu salah satu skill yang saya terapkan, saya masih belajar. Yang kedua adalah jangan segan bertanya dengan klien, klien pun juga memahami bahwa buat seorang in house counsel harus mengetahui bisnis sepeti apa yang mereka alami, untuk proses mendapatkan pemahaman jangan segan untuk bertanya ke mereka,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait