Melihat Tren Rekrutmen Lawyers di Law Firm Indonesia 2023
Utama

Melihat Tren Rekrutmen Lawyers di Law Firm Indonesia 2023

Saat ini semakin banyak firma hukum melakukan lateral hiring dibanding tahun-tahun sebelumnya. Meski organik melakukan pengangkatan dari dalam menjadi hal yang diharapkan, tetapi lateral hiring tidak terhindarkan.

Ferinda K Fachri
Bacaan 4 Menit

Apalagi, kebanyakan Associates sewaktu bergabung dengan firma hukum tentu memiliki tujuan untuk bisa menjadi Partner. Sebab, tak jarang pindahnya talent di firma hukum didasari alasan sulitnya dapat bergabung menjadi Partner. Terhadap firma hukum yang melakukan pengangkatan Partners menjadi pengingat positif bagi Associates terhadap terbukanya kemungkinan menjadi Partner di kantor hukum yang bersangkutan.

Cuman when it comes to more partners in the market, it also means akan semakin banyak kompetisi di market dari sisi clients ownership, projects. Karena pasti semua orang wanna take their part. Dengan title Partner, juga ditinggikan ekspektasi terhadap mereka untuk bisa mendatangkan klien ke firma. Pengangkatan banyak partner would be a moral boost, but also a challenge,” ungkap Dea.

Hal lainnya yang penting diperhatikan firma hukum terkait pricing points yang mulai sedikit bergeser. Dengan banyaknya Partners di pasar jasa hukum Indonesia, banyaknya pula firma internasional yang masuk, maka kompetisi semakin ketat. Oleh karena itu, bagi Partner baru di sebuah firma hukum, ia menilai pentingnya mengetahui proposisi dari pasar untuk dapat menentukan pricing points maupun menentukan klien yang akan dilayani.

Agar firma hukum dapat bertumbuh dari aspek sumber daya manusia, kata dia, menjadi penting untuk firma mempekerjakan orang-orang yang tepat. Terdapat 3 garis besar yang patut diperhatikan dan dapat menjadi indikator. Pertama, nilai yang dimiliki individu apakah selaras dengan firma hukum.

Kedua, hard skill dan soft skill. Untuk hard skill, mencakup pengetahuan hukum yang dimiliki. Sedangkan soft skill lebih ke arah bagaimana seorang dapat melakukan manajemen pekerjaan maupun bagaimana berkolaborasi dengan lawyer lainnya. Ketiga, tujuan yang hendak dicapai ketika bergabung dengan firma hukum.

“Semua law firm pengennya yang dididik dari awal akan stay di sana forever karena mereka udah ngerti orang-orangnya ngerti cara kerja bagaimana. Ini juga bukan hanya law firm, semua company harus adaptable dengan market situation. When it comes to that, market situation means Associates akan pindah. Untuk itu law firms harus open minded menerima Associates dari luar. Kita ga mau stuck di status quo.”

Meski tak dipungkiri organik melakukan pengangkatan dari dalam menjadi hal yang baik. Akan tetapi, lateral hiring juga menyimpan nilai tambah tersendiri. Seperti dengan mendatangkan talenta baru, maka akan bisa semakin memperkaya value yang telah dimiliki kantor hukum.

“Menurutku lateral hiring is not bad. Apalagi ketika workload-nya sudah bener-bener banyak. Apalagi market sekarang sudah sangat terbuka, banyak international companies masuk sini, workload makin banyak. Lateral hiring is definitely needed. Penting adalah bagaimana law firm masing-masing punya solid plan just in case Associate mereka pindah ke tempat lain. Inilah pentingnya training dan structure di firm itu sendiri,” katanya.

Tags:

Berita Terkait