Menanti Perubahan Hasil Reshuffle Kabinet Jokowi-JK
Berita

Menanti Perubahan Hasil Reshuffle Kabinet Jokowi-JK

Kabinet hasil reshuffle mesti bekerja keras serta berani mengambil terobosan demi perbaikan.

RFQ
Bacaan 2 Menit
Anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Alhabsy (tengah). Foto: SGP
Anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Alhabsy (tengah). Foto: SGP
Pergantian sejumlah menteri akan menjadi tolak ukur keberhasilan pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla empat tahun ke depan. Masyarakat diminta menunggu hasil kerja kabinet baru tersebut. Hal ini disampaikan anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Alhabsy, di Gedung DPR, Kamis (13/8).

Aboe berpandangan pergantian terhadap sejumlah menteri itu merupakan hal wajar di tengah kondisi perekonomian yang kian carut marut. Terlebih, ada harapan agar nilai mata uang rupiah yang tak terus anjlok terhadap mata uang asing. Aboe menilai pergantian sejumlah menteri merupakan pilihan realistis yang dilakukan Presiden Jokowi.

“Tentunya masyarakat ingin melihat tak sekadar kerja keras kabinet melainkan kerja cerdas mereka untuk memulihkan kondisi perekonomian saat ini,” ujarnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berpendapat, kalau upaya reshuffle  terhadap sejumlah menteri itu tidak berdampak signifikan terhadap perubahan perekonomian nasional, maka tanggungjawab berada di tangan presiden. Menurutnya, presiden sebagai pemegang tampuk tanggungjawab atas jalannya roda pemerintahan dalam pengelolaan negara.

“Jika telah direshufflenamun belum juga ada perbaikan dalam perekonomian nasional, bisa jadi nanti publik akan mengambil kesimpulan bahwa kesalahan bukan pada kinerja para menteri,” ujarnya.

Ketua Komisi VI Hafisz Tohir berpandangan, pekerjaan berat pemerintahan Jokowi menunggu di depan. Ia menilai menteri hasil reshuffle sedikit lebih baik dari menteri sebelumnya. Sementara dari kementerian perdagangan, Hafisz belum melihat kiprah Thomas Trikasih Lembong di sektor perdagangan.

“Kecuali dalam bidang moneter,” imbuhnya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai, kondisi perekonomian yang kian merosot membuat daya saing terus melemah. Sebelumnya, banyak pihak pesimis kabinet hasil sebelumnya mampu memperbaiki persoalan di sektor perekonomian. Hal ini, kata Hafisz, dikarenakan penempatan pejabat negara yang belum berdasar konsep the right man on the right place dan penempatan pejabat berdasarkan balas budi.

“Kondisi ini menunjukkan respon pasar yang kurang positif lalu pertanyaannya adalah apakah tim ekonomi jokowi yang baru akan mampu membenahi? Jokowi masih menghadapi gunung besar yang menghadang RI dalam bidang ekonomi baik sektor Makro maupun Mikro,” ujarnya.

Anggota Komisi IV Daniel Johan menilai, kabinet hasilreshuffle mesti bekerja keras serta berani mengambil terobosan demi perbaikan perekonomian nasional. Ia berharap pengusaha lokal mesti diperkuat, bukan sebaliknya diperlemah. Ia berharap menteri baru di Kabinet Kerja mampu meningkatkan kepercayaan publik serta membawa perbaikan bagi para pelaku ekonomi dan sektor riil.

Daniel enggan berharap banyak, namun ia meminta agar publik memberikan kesempatan menteri baru itu bekerja untuk membuktikan kepada masyarakat dalam mengatasi permasalahan perekonomian nasional. “Kita beri kesempatan dulu, kita dorong agar menteri baru punya keyakinan dan semangat, tantangan ekonomi indonesia sangat berat saat ini. Jadi  harus saling memperkuat agar harapan dan optimisme bisa muncul karena itu penting,” pungkas politisi PKB itu.

Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdjiatno digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan yang sebelumnya menduduki jabatan Kepala Staf Kepresidenan.

Menko Perekonomian, Sofyan Djalil digantikan Darmin Nasution yang pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2010-2013. Menko Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo digantikan oleh Rizal Ramli yang pernah menduduki jabatan Menteri Koordinator bidang Perekonomian di era Pemerintahan Abdurrahman Wahid.

Menteri Perdagangan, Rahmat Gobel digantikan oleh Thomas Trikasih Lembong yang dikenal sebagai pengusaha bioskop dan juga bankir. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Andrinof Chaniago digantikan oleh Sofyan Djalil.

Pergantian lima menteri ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 79/P Tahun 2015 tentang Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019 yang ditandatangani Presiden Jokowi tanggal 12 Agustus 2015.Acara pelantikan digelar, Rabu siang (12/8), di Istana Negara.

Selain lima pos menteri, Presiden Jokowi juga mengganti Sekretaris Kabinet, Andi Widjojanto dengan Politisi PDIP Pramono Anung. Pergantian Sekretaris Kabinet berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 80/P Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Sekretaris Kabinet yang ditandatangani Presiden Jokowi tanggal 12 Agustus 2015.
Tags:

Berita Terkait