Mengenal Jenis Oligarki
Terbaru

Mengenal Jenis Oligarki

Berbeda dengan yang ada di negara eropa, di Indonesia layak disebut sebagai oligarki predatoris karena menggunakan berbagai cara. Mulai dari kekuasaan negara, kekerasan, bahkan menyamar sebagai masyarakat sipil.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit

Direktur Eksekutif Kemitraan Laode M Syarif, menilai pengelolaan sumber daya alam di Indonesia tidak dilakukan secara berkelanjutan. Sumber daya alam (SDA) dikeruk sampai habis. Terlihat banyak kerusakan lingkungan di berbagai daerah. Ketiadaan langkah serius yang diambil pemerintah untuk mengatasi persoalan dalam pengelolaan SDA yang dampaknya rusaknya lingkungan hidup.

“Jadi 1 persen kelompok orang itu menguasai 50,3 persen seluruh kekayaan di Indonesia,”  imbunya.

Dia menilai, pemerintah melakukan pembiaran terhadap masalah pengelolaan SDA sehingga terjadi bencana. Begitu juga kasus korupsi yang terus berulang dari dulu sampai sekarang. Hasil penelitian KPK menunjuk angka 90 persen pemegang izin tambang tidak pernah melaporkan aktivitas penambangan secara baik. Misalnya, berapa banyak barang tambang yang diperoleh, apakah sesuai antara laporan dengan fakta di lapangan. Selain itu lebih dari 1.850 perusahaan yang mengantongi izin pertambangan tidak punya NPWP.

“Ini bagaimana mereka mau bayar pajak kalau tidak punya NPWP,” paparnya.

Wakil Ketua KPK periode 2015-2019 itu mengingatkan, dalam menjalankan bisnis termasuk di sektor SDA harus mengikuti ketentuan internasional. Misalnya panduan bisnis dan HAM PBB yang tertuang dalam UNGPs. Dalam panduan itu ada tanggungjawab negara untuk melindungi, bukan merusak. Korporasi bertanggungjawab melakukan penghormatan terhadap HAM. Ketika terjadi kesalahan, korban mendapat remedi yang cukup.

Tags:

Berita Terkait