Mengenal Optimisme Pemerintah Soal Holding BUMN Tambang
Holding BUMN Tambang

Mengenal Optimisme Pemerintah Soal Holding BUMN Tambang

Holding BUMN industri pertambangan diharapkan akan menjadikan BUMN Tambang menjadi besar, kuat, dan lincah dalam mengatasi dominasi pangsa pasar.

M Dani Pratama Huzaini
Bacaan 2 Menit

 

(Baca Juga: Jalan Berliku Terbentuknya Holding BUMN Tambang)

 

Ketiga, dalam upaya pembangunan ekonomi daerah secara terpadu, BUMN dirancang untuk bersinergi dalam merevitalisasi, menggerakkan, dan menghubungkan kawasan ekonomi baru di daerah. Misalnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dengan kawasan industri baru di Kuala Tanjung. Kendala selama ini adalah ketiadaan akses di 3 sektor vital yang kini mulai dibuka yakni energi, telekomunikasi, transportasi.

 

Hukumonline.com

Sumber: Kementerian BUMN

 

Keempat, kemandirian keuangan dan pencipataan nilai. BUMN perlu menjadi mandiri dan berkelanjutan secara finansial seta mampu mencipakan finansial, diluar mandatnya sebagai agen pembangunan untuk negeri. Selama ini, sumber pendanaan internal BUMN berasal dari konsolidasi yang dilakukan antara BUMN dengan BUMN lainnya.

 

Konsolidasi ini untuk memperkuat capacity laverage dan intercompany loan sebagai bagian dari akselerasi pertumbuhan. Sementara sumber pendanan eksternal berasal dari struktur pendanaan yang optimal dengan perpaduan institusi perbankan, alternatif pendanaan, dan investasi dari partner.

 

Transparansi tetap penting

Dengan adanya holding BUMN, Mantan Direktur Utama PT Timah Tbk Erry Riyana Hardjapamekas mengakui ada manfaat yang besar bagi induk perusahaan, anggota holding, dan masyarakat Indonesia. Namun, ia tetap menggarisbawahi perlunya transparansi dan azas ketaatan hukum.

 

“Secara prinsip saya sepakat dengan konsep holdingisasi asalkan ada transparansi, tidak melanggar hukum, dan tidak melepaskan kontrol dari negara. Secara konsep, holding ini bagus dan positif terutama kalau kita mau menuju pada hilirisasi perusahaan tambang,” ujarnya.

 

Erry menambahkan, keuntungan dari kehadiran holding tambang ini antara lain optimasi sinergi logistik, pemasaran, dan operasional. Holding juga bisa dipakai untuk melaksanakan mekanisme saling silang. Saat harga timah turun, yang memproduksi nikel bisa membantu. Saat batubara turun, yang produksi timah bisa bantu.

 

Mantan Wakil Ketua KPK periode 2003-2007 ini mencontohkan, keuntungan secara korporasi dari kehadiran holding ini seperti PT Timah Tbk yang memiliki kantor perwakilan di London untuk mengurusi bisnis di kawasan Eropa dan Amerika Utara atau PT Aneka Tambang Tbk yang memiliki kantor perwakilan di Jepang. Perusahaan-perusahaan anggota lainnya bisa mengoptimasi hal tersebut untuk bisnis mereka.

Tags:

Berita Terkait