Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung (FH UNISBA) mulanya berdiri sebagai kelanjutan dari perubahan nama Perguruan Islam Tinggi ke Universitas Islam Bandung. Setiap program studi (prodi) yang disajikan memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi dan/atau pendidikan vokasi.
“Terkait kurikulum kita di satu sisi ingin menuju terakreditasi secara internasional, sehingga kita dituntut menggunakan kurikulum OBE (Outcome-Based Education). Dengan kurikulum OBE ini maka capaian pembelajaran kita harus benar-benar terukur semua,” ujar Dekan FH UNISBA, Dr. Efik Yusdiansyah kepada Hukumonline ketika dijumpai di kantornya, Selasa (30/5/2023) lalu.
Selain mengadopsi kurikulum OBE, FH UNISBA juga mengikuti arahan dari pemerintah untuk mengadakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Maksudnya ini memberi kesempatan kepada mahasiswa ketika menginginkan keilmuan yang lain. Kita harus memberi kesempatan ke mereka,” ujarnya.
Baca Juga:
- FH UNISBA, PTS Pertama di Jawa Barat Miliki Hukumonline Corner
- FH UNPAD Miliki Hukumonline Corner Pertama di Jawa Barat
- FH UII Resmi Miliki Hukumonline Corner Pertama di Wilayah DIY
Saat ini FH UNISBA terdiri dari 4 program studi (prodi). Antara lain Prodi S1 Ilmu Hukum dengan Akreditasi Unggul; Prodi S2 Magister Ilmu Hukum berakreditasi A; Prodi S2 Magister Kenotariatan dengan Akreditasi B; dan Prodi S3 Doktor Ilmu Hukum memiliki Akreditasi B. Dijelaskan Efik, FH UNISBA menjadi perguruan tinggi pertama yang terakreditasi Unggul waktu itu.
“Kemudian kami membuka program kekhususan (Prodi S1 Ilmu Hukum): hukum perdata, hukum bisnis, hukum pidana, hukum tata negara, dan hukum internasional. Di UNSIBA pada umumnya yang banyak itu hukum perdata. Tapi kurang lebih 6 tahun ini yang paling banyak peminatnya program kekhususan pidana.”
Fenomena yang terjadi terkait tren program kekhususan yang paling diminati mahasiswa ini menurutnya terjadi bisa saja karena maraknya kasus tindak pidana dalam beberapa waktu terakhir. Hal tersebut membuat kalangan mahasiswa antusias mempelajari lebih dalam melalui program kekhususan hukum pidana.