Miranda Terpilih Menjadi Deputi Gubernur Senior BI
Berita

Miranda Terpilih Menjadi Deputi Gubernur Senior BI

Miranda Goeltom, akhirnya terpilih menjadi Deputi Gubernur Senior (DGS BI) Bank Indonesia menggantikan Prof. Anwar Nasution. Dalam fit and proper test, mayoritas anggota Komisi IX DPR mendukung Miranda untuk menggantikan posisi Anwar yang akan habis masa jabatannya Juli 2004.

Tri
Bacaan 2 Menit
Miranda Terpilih Menjadi Deputi Gubernur Senior BI
Hukumonline

Tanda-tanda Miranda bakal menjadi DGS BI sebenarnya sudah terlihat saat Miranda memberikan presentasi memaparkan misi dan visinya sebagai DGS. Seluruh anggota komisi IX dibuat terkagum-kagum atas kemampuan Miranda menyampaikan misi dan visinya.

"Luar biasa. Saya sebenarnya mengharapkan anda menjadi Gubernur BI. Tetapi sayang, takdir menyatakan lain, tetapi kali ini semoga terpilih menjadi DGS," ujar Daniel Tanjung salah seorang anggota Komisi IX berkomentar.   

Lebih pintar

Dalam pemaparannya, Miranda juga mampu "menyihir" para anggota dewan dengan jawaban taktis yang memuaskan atas pertanyaan anggota terhadap berbagai persoalan yang dihadapi BI sebagai bank sentral, khususnya menyangkut pengawasan bank-bank, sistem pembayaran dan stabilitas moneter. 

Untuk pengawasan bank, Miranda mengusulkan dibuatnya sebuah sistem informasi yang mampu secara dini untuk melakukan pengawasan terhadap berbagai transaksi keuangan yang terjadi. "Pengawas harulah lebih pintar dari pasar," begitu kata Miranda menjawab langkah-langkah yang diperlukan BI dalam melakukan pengawasan.  

Sementara terhadap stabilitas moneter, Miranda yang sebelumnya juga menjabat sebagai deputi gubernur BI yang mengurusi moneter, tampak mahir memaparkan terobosan-terobosan yang perlu dilakukan dalam mengantisipasi masalah moneter. Menurut dia, seperti juga bank sentral di Amerika  Serikat, BI harus mampu mengantisipasi ekspektasi inflasi sehingga bisa menetapkan bagaimana seharusnya suku bunga.   

Sedangkan mengenai konsepnya membangun BI ke depan, Miranda yang saat ini masih menjabat Presiden Komisaris PT. Rabobank, mengatakan bahwa BI haruslah terbuka terhadap bagaimana perdebatan rapat-rapat dewan gubernur. "Menurut saya, ini merupakan hal yang sangat penting, agar publik bisa memahami bagaimana keputusan itu bisa diambil. Tetapi itu baru bisa dilakukan bukan besok setelah rapat, tetapi nanti untuk jangka waktu enam bulan atau satu tahun kemudian. Kalau perlu ada dissenting opinion," jelasnya.  

Selanjutnya, Emir Moeis, yang menjadi pimpinan komisi IX mengungkapkan bahwa besok nama DGS terpilih ini akan disampaikan ke pimpinan DPR. "Jika memang masih ada paripurna maka kita harapkan hasil ini bisa dibawa ke paripurna. Tapi jika ada maka bisa dibawa pimpinan DPR ke presiden," papar Moeis.

Minta ditunda 

Sementara itu di saat komisi IX melakukan proses fit and proper test, beberapa ekonom dan aktivis anti korupsi mendatangi komisi IX. Mereka mendesak agar komisi IX menunda pelaksanaan fit and proper tes calon DGS BI. "Saya kira tidak ada alasan Komisi IX terburu-buru melakukan fit anda proper test. Kalaupun alasannya bahwa masa tugas Anwar Nasution akan berakhir Juli mendatang, berdasarkan UU BI, jabatan Pak Anwar bisa diperpanjang lagi," ujar Dradjad Wibowo, ekonom dari INDEF. 

Selain itu, mereka yang menolak pelaksanaan fit and proper tes juga memandang bahwa legitimasi anggota dewan yang melaksanakan fit and proper tes GS BI sekarang sudah mau berakhir. Sebaiknya, pelaksanaan fit and proper test dilakukan oleh para anggota dewan mendatang yang sebenarnya sudah terpilih dan tinggal menunggu penetapannya saja dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dengan dukungan 41 suara anggota Komisi IX, Miranda mengalahkan dua kandidat DGS BI lainnya, S. Budi Rochadi (Kepala perwakilan BI di Tokyo), dan Hartadi Sarwono (Deputi BI). Budi Rochadi dan Hartadi masing-masing mendapatkan suara sebanyak 12 dan satu suara, dari total 54 orang anggota Komisi IX yang datang dan memberikan suara. 

Miranda sendiri menyatakan berterima kasih diberikan kepercayaan untuk kembali ke Bank Indonesia sebagai DGS. Sebelumnya ia pernah menjabat menjadi salah satu deputi gubernur untuk jangka waktu 5,5 tahun. "Saya masih haru belajar lagi, karena sudah satu setengah tahun ini saya meninggalkan BI," tuturnya.  

Tags: