Peluang dan Tantangan Implementasi ESG bagi Perusahaan di Indonesia
Utama

Peluang dan Tantangan Implementasi ESG bagi Perusahaan di Indonesia

Pemerintah menyiapkan insentif dan berbagai kebijakan bagi perusahaan yang menerapkan bisnis berkelanjutan. Perusahaan yang serius menerapkan ESG profitnya bertambah.

Ady Thea DA
Bacaan 4 Menit
Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno (tengah) dalam diskusi bertema Hukumonline Executive Roundtable Dinner di Jakarta, Rabu (14/8/2024). Foto: HFW
Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno (tengah) dalam diskusi bertema Hukumonline Executive Roundtable Dinner di Jakarta, Rabu (14/8/2024). Foto: HFW

Badan usaha hakikatnya memiliki tujuan yang bersifat jangka panjang. Roda bisnisnya diharapkan bisa berjalan terus mengikuti perkembangan zaman. Adaptasi terhadap situasi terkini menjadi poin penting bagi perusahaan yang ingin tetap bertahan di tengah berbagai tantangan.

Salah satu tren yang berkembang adalah konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola. Intinya perusahaan perlu menyeimbangkan keuntungan bisnis dengan tanggungjawab sosial dan lingkungan sekaligus menjalankan tata kelola organisasi secara baik.

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Riyatno mengatakan di era modern saat ini makin banyak perusahaan mengadopsi investasi berkelanjutan. ESG memastikan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tak sekedar mencari keuntungan finansial semata, tapi juga memberi dampak positif terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.

“ESG ini merupakan standar perusahaan,” katanya dalam diskusi bertema Hukumonline Executive Roundtable Dinner: Implementing Environmental, Social, and Governance (ESG) Principles in Risk Management and Legal Compliance to Achieve Sustainable Business Practices, Rabu (14/8/2024).

Baca juga:

Hukumonline.com

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno saat menjelaskan makin banyak perusahaan mengadopsi investasi berkelanjutan. Foto: HFW

Perekonomian Indonesia dalam beberapa waktu terakhir relatif lebih baik dan stabil ketimbang negara lainnya di kawasan Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5 persen. Investasi dibutuhkan dalam rangka mendorong perekonomian dan 79 persen penerimaan pemerintah berasal dari pajak. Meningkatnya investasi sekaligus mendongkrak penerimaan negara.

Tags:

Berita Terkait