Pemerintah Lanjutkan Program Kredit Usaha Rakyat
Berita

Pemerintah Lanjutkan Program Kredit Usaha Rakyat

Bank-bank diharapkan tidak khawatir atas kredit macet yang timbul akibat kenaikan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR).

M-7
Bacaan 2 Menit

 

Tanggapan juga datang dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Dirut BRI Sofyan Basyir, berjanji akan tetap melakukan program KUR kepada UMKMK. Sofyan, menyatakan tahun 2009 BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp14 triliun. Tahun 2010 target pemberian KUR Rp9 triliun. Penurunan ini dikarenakan jumlah Bank yang mengedarkan KUR jauh lebih banyak tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.

 

BRI Ingin Pemain Tunggal

Sofyan juga mengaku NPL dari KUR tahun 2009 cukup tingi, yakni mencapai 5,7 persen. Namun hal ini bukan menjadi persoalan besar bagi BRI. ”Orang namanya juga baru usaha, dikasih kredit,” katanya. Dengan adanya Addendum II ini, Sofyan yakin NPL akan jauh lebih rendah.

 

Menurutnya, tingginya NPL KUR tahun 2009, disebabkan karena ada addendum yang mendadak, sehingga PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) sebagai lembaga penjamin kredit, tidak bisa menerima klaim BRI, tapi dengan adanya addendum yang baru klaim itu semuanya akan dibayar.

 

BRI juga menghimbau kepada berbagai bank agar tidak terlalu takut kepada masalah NPL. ”Kasihan mereka yang mau berusaha, kalau dia macet 10 persen kan ada 90 persen yang sukses,” ujarnya.

 

Sofyan berharap ke depan BRI menjadi pemberi tunggal untuk KUR mikro. ”Kami tidak mau ada bank lain, karena KUR mikro tidak ada Sistem Informasi Debitur (SID), karena jika SID-nya dihilangkan kami akan protect melalui teknologi kami, sehingga kami tidak mau ada yang crime, karena bisa double financing yang tidak termonitor oleh Bank Indonesia,” tambahnya.

Tags: