Pentingnya Lawyer dan In House Counsel Memahami Laporan Keuangan
Utama

Pentingnya Lawyer dan In House Counsel Memahami Laporan Keuangan

Saat ini, lawyer dan in house counsel dituntut mampu membaca laporan keuangan. Kedua profesi itu juga diharapkan dapat memberi masukan mengenai strategi bisnis perusahaan sekaligus bisa mendeteksi terjadinya pelanggaran dalam laporan keuangan.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 2 Menit

 

Salah satu pelanggaran yang sering terjadi dalam laporan keuangan yaitu windows dressing atau manipulasi hasil laporan. Praktik windows dressing dilakukan dengan berbagai tujuan seperti penghindaran pajak atau peningkatan nilai saham perusahaan. Untuk penghindaran pajak, atas dasar laporan keuangan perusahaan itu agar terjadi pengurangan laba. Sedangkan, peningkatan nilai saham justru dilakukan dengan mempercantik laporan keuangannya sebelum disajikan kepada investor atau klien.

 

Bagi lawyer atau in house counsel yang jeli memeriksa laporan keuangan bermasalah juga dapat menemukan jenis pelanggaran hukum lain seperti korupsi, bribery (suap), illegal gratuties (gratifikasi) hingga economic extortion (pemerasan). Hal lain yang harus dipahami lawyer atau in house counsel yaitu cara pembuatan laporan keuangan sesuai standar pedoman akuntansi secara Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) dan International Financial Reporting Standards (IFRS).

 

“Jadi, lawyer dan in house counsel harus tahu penyusunan laporan keuangan klien atau perusahaannya pakai (pedoman standar) GAAP atau IFRS. Umumnya, Indonesia menggunakan IFRS,” kata Sudimin.

 

Nilai tambah

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Corporate External and Legal Affairs Microsoft Indonesia, Reza Toposubroto mengatakan seorang lawyer dan in house counsel harus memiliki kompetensi lain selain persoalan regulasi. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki tersebut yaitu kemampuan analisa bisnis dari lawyer dan in house counsel.

 

Reza menjelaskan dengan memiliki pemahaman analisa bisnis tersebut, lawyer dan in house counsel akan semakin dibutuhkan perusahaan, khususnya saat membahas dan merumuskan strategi bisnis perusahaan. Karenanya, dia menyarankan agar seseorang yang menekuni kedua profesi tersebut untuk mendalami ilmu bisnis atau akuntansi.

 

“Untuk pengembangan karir, dia (lawyer dan in house counsel ) harus bisa menunjukkan added value bagi perusahaan dan kliennya. Memang lawyer bukan core utama dari suatu bisnis, tetapi mereka mesti bisa memberi advice dari sisi hukum dan bisnisnya juga agar berkontribusi terhadap perusahaan,” pesan Reza.

Tags:

Berita Terkait