Peran Emotional Intelligence Mediator dalam Penyelesaian Sengketa Jasa Keuangan
Utama

Peran Emotional Intelligence Mediator dalam Penyelesaian Sengketa Jasa Keuangan

Mediator tak boleh terprovokasi dengan sikap para pihak yang bersengketa. Tapi harus mempersiapkan berbagai strategi dimulai dari diri sendiri. Seperti memiliki kepercayaan diri, ramah, tenang hingga tepat waktu. Karenanya, lawyer ataupun mediator bekerja dengan memaksimalkan akal dan perasaan.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit
Managing Partner Makarim & Taira S Counsellors at Law, Maria Sagrado (kanan) saat menjadi narasumber dalam diskusi LAPS SJK di Jakarta, Selasa (23/5/2023). Foto: JAN
Managing Partner Makarim & Taira S Counsellors at Law, Maria Sagrado (kanan) saat menjadi narasumber dalam diskusi LAPS SJK di Jakarta, Selasa (23/5/2023). Foto: JAN

Seorang mediator dalam dalam penyelesaian sengketa jasa keuangan pada Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) Sektor Jasa Keuangan (SJK) berperan sebagai penengah antara pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) dan konsumen sebagai pihak yang bersengketa. Mediator bertindak sebagai penengah dalam proses penyelesaian sengketa melalui mekanisme mediasi. Namun mediator tidak bertindak selayaknya hakim dalam memutuskan penyelesaian sengketa melalui mekanisme arbitrase.

Penting dan besarnya peran tersebut, seorang mediator dituntut tidak hanya ahli dalam ilmu jasa keuangan tapi juga memiliki kemampuan pengendalian emosi atau emonional intelligence dalam menjalankan tugasnya. Sebab, dalam sengketa jasa keuangan, para pihak tentunya menginginkan keinginannya terpenuhi.

Managing Partner Makarim & Taira S Counsellors at Law (M&T), Maria Sagrado mengungkapkan emotional intelligence seorang mediator dalam penyelesaian sengketa jasa keuangan sangatlah penting. Untuk itu, seorang mediator harus memiliki strategi mengendalikan emosinya saat berhadapan dengan sengketa jasa keuangan yang acapkali melibatkan emosi tinggi dalam proses mediasi.

Emotional intelligence itu adalah skill. Dalam bernegosiasi emotional quotient kita harus berkaliber,” ujar Maria dalam diskusi LAPS SJK bertema “Pentingnya Emotional Intelligence bagi Seorang Mediator dalam Mencapai Suksesnya Perundingan Mediasi” di Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Baca juga:

Maria menyampaikan, mediator tak boleh terprovokasi dengan sikap para pihak yang bersengketa. Mediator harus mempersiapkan berbagai strategi yang dimulai dari diri sendiri terlebih dulu. Seperti memiliki kepercayaan diri, ramah, tenang hingga tepat waktu. Karenanya, lawyer ataupun mediator bekerja dengan memaksimalkan akal dan perasaan.

“Jadi harus mampu kendalikan emosi agar semua orang berpikir positif. Kalau orang berpikir negatif apapun hasilnya akan salah. Dalam suatu mediasi jangan sampai ada energi negatif itu, harus memicu energi positif” imbuh Maria.

Dia menilai, pentingnya  menjaga netralitas seorang mediator. Dengan berada pada posisi netral, seorang mediator mendapat kepercayaan dari para pihak yang bersengketa. Baginya dengan menjaga emosi yang stabil, seorang mediator dapat mempertahankan netralitasnya dan menghindari pengaruh emosional yang dapat memengaruhi objektivitas dalam memfasilitasi penyelesaian sengketa.

Tak hanya itu, kemampuan berkomunikasi pun harus dimiliki mediator. Sebab emosi yang tidak terkendali dapat menghambat komunikasi yang efektif antara mediator dan para pihak yang bersengketa. Dengan menjaga emosi yang tenang dan terkendali, seorang mediator dapat lebih baik dalam mendengarkan dan memahami perspektif dan kepentingan masing-masing pihak. Hal ini membantu dalam membangun komunikasi yang efektif dan memfasilitasi penyelesaian yang lebih baik.

Di tempat yang sama, Ketua LAPS SJK Himawan E Subiantoro, menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian kinerja mediator LAPS SJK yang mampu menjaga kredibilitas dan profesionalitas dalam mediasi perkara. Dia menilai, berdasarkan data LAPS SJK, penyelesaian mediasi mencapai 52 persen dari perkara yang diterima. Harapannya, ke depannya tingkat penyelesaian perkara menjadi sekitar 80 persen.

“Tingkat statistik tersebut masih lebih tinggi dibanding pengadilan negeri yang mediasinya kurang dari 20 persen. Walaupun demikian, kami rasa masih kurang paling tidak jadi 80 persen,” ungkap Himawan.

Menjembatani kepatuhan terhadap peraturan

Himawan melanjutkan, seorang mediator pun sedianya harus menjembatani antara kepatuhan terhadap peraturan dan keinginan para pihak yang bersengketa. Menurutnya, berdasarkan survei yang dilakukan LAPS SJK kepada para pihak bersengketa menyatakan kinerja mediator LAPS SJK secara umum sudah memuaskan.

Namun Himawan memberi catatan. Pertama, masih terdapat jawaban dari survei tersebut yang menyebutkan masih terdapat mediator yang dinilai belum memahami permasalahan dan mahir dalam memfasilitasi sengketa. Kedua, masih ada jawaban dari survei tersebut yang menganggap mediator masih tidak netral.

“Masih ada jawaban ini (tidak netral) tapi kecil,” jelas Himawan.

Dalam acara tersebut juga dibahas mengenai pentingnya mediator menjaga emosi demi menunjukkan tingkat profesionalisme yang tinggi. Profesionaltas tersebut meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan pihak-pihak yang terlibat dalam sengketa terhadap mediator tersebut. Kepercayaan yang tinggi pada seorang mediator dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih kooperatif dan memfasilitasi proses penyelesaian sengketa yang lebih produktif.

Seorang mediator yang dapat menjaga emosi dengan baik dapat membantu mengendalikan konflik yang mungkin muncul selama proses mediasi. Dengan tetap tenang dan terkendali, seorang mediator dapat membantu meredakan ketegangan, memfasilitasi dialog yang konstruktif, dan mendorong pihak-pihak untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.

Dalam penyelesaian sengketa jasa keuangan, menjaga emosi yang baik sebagai mediator merupakan faktor penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk penyelesaian yang adil dan berkelanjutan. Melalui pendekatan yang netral, efektif, dan profesional, seorang mediator dapat membantu pihak-pihak yang terlibat untuk mencapai solusi yang memuaskan bagi semua pihak.

Tags:

Berita Terkait