Tarik Ulur Pembebasan, Ini Kata Pengacara Abu Bakar Ba’asyir
Berita

Tarik Ulur Pembebasan, Ini Kata Pengacara Abu Bakar Ba’asyir

Pengacara dan keluarga berharap Abu Bakar Ba’asyir bisa segera dibebaskan mengingat usianya yang sudah sepuh dan kesehatan sering terganggu.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 2 Menit

 

“Penolakan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir terhadap Pancasila dan NKRI tidak pernah ada. Bukan pernah ditawarkan menandatangani, tapi memang tidak pernah ada,” tegasnya.

 

Hanya saja, kata dia, ketika muncul syarat ikrar setia terhadap Pancasila dan NKRI, Ba’asyir memang enggan menanggapinya. “Saya merasa tidak pernah menolak NKRI, tetapi kenapa sekarang harus tanda tangan setia,” ujar Guntur menirukan ucapan Ba’asyir.

 

Yang pasti, lanjutnya, Abu Bakar Ba’asyir tetap memegang ucapan Presiden Jokowi yang bakal membebaskannya (tanpa syarat). Seraya berharap Abu Bakar Ba’asyir tetap mendapat haknya untuk dibebaskan. Mengingat usianya yang menginjak 81 tahun, sudah sangat sepuh dan kesehatannya sering terganggu.

 

Harusnya Presiden yang bicara

Hal ini juga sesuai harapan keluarga Abu Ba’asyir yang disampaikan putranya, Abdul Rochim Ba’asyir di Solo, Jawa Tengah. Dia mempertanyakan sikap pemerintah yang tidak konsisten terkait keputusan pembebasan ayahnya itu. "Presiden kan sudah menyetujui adanya pembebasan tersebut atas dasar kemanusiaan," kata Abdul Rochim Ba'asyir, saat dihubungi Antara, Selasa (22/1/2019) malam.

 

Ia mengatakan jika memang ada keputusan mengenai pembatalan pembebasan tersebut, seharusnya yang berbicara langsung Presiden Joko Widodo. "Jadi bukan menteri-menteri atau bawahannya yang lain. Yang awal bicara tentang pembebasan itu kan Presiden," katanya lagi.

 

Hingga saat ini, Abu Bakar Ba’asyir masih berada di Lapas Gunung Sindur, Bogor. Sesuai informasi yang diperolehnya, Abu Bakar Ba'asyir akan dibebaskan Rabu ini. Ia mengaku sejauh ini belum berkomunikasi dengan Yusril Ihza Mahendra. Yusril sendiri merupakan tokoh yang berperan terkait rencana pembebasan Abu Bakar Ba'asyir oleh pemerintah. Namun, dia tetap menunggu keputusan agar Ba’asyir bebas dan kembali ke keluarga.

 

"Saya komunikasinya dengan lapas, sejauh ini dari lapas juga belum ada statement apapun," kata dia.

 

Menurutnya, pembebasan Abu Bakar Ba'asyir tersebut, seharusnya tidak ada yang merasa dirugikan, termasuk Pemerintah Australia. "Jangan begitulah, ini kan tidak ada yang dirugikan. Lagi pula beliau sudah tua.". Bahkan, ia memastikan Abu Bakar Ba'asyir tidak terlibat dalam kasus bom manapun, termasuk Bom Bali 1 dan 2. "Silakan dilihat, dari awal beliau tegas tidak terlibat dengan kasus bom manapun," katanya.

Tags:

Berita Terkait