Terpilih Secara Dramatis, Jimmy Simanjutak Pimpin AKPI ke Depan
Utama

Terpilih Secara Dramatis, Jimmy Simanjutak Pimpin AKPI ke Depan

Ada visi internasional yang dibawa oleh Jimmy Simanjuntak.

Oleh:
Moh. Dani Pratama Huzaini
Bacaan 2 Menit
Rapat Anggota Tahunan 2019 Asosiasi Kurator Indonesia (AKPI), di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (22/8). Foto: DAN.
Rapat Anggota Tahunan 2019 Asosiasi Kurator Indonesia (AKPI), di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (22/8). Foto: DAN.

Hasil nampaknya akan berpihak kepada Imran Nating. Sekjen Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) yang baru saja demisioner dalam Rapat Anggota Tahunan AKPI ini maju sebagai calon Ketua Umum. Namun di saat-saat terakhir, perolehan suara Imran mampu dilewati oleh calon nomor urut 3, Jimmy Simanjuntak. Selisihnya tidak banyak, hanya 1 suara.

 

Kesempatan nampaknya masih ada. Namun, 7 surat suara terakhir ternyata habis digunakan oleh pendukung 3 calon lainnya. Hadirin bersorak sorai tanda penghitungan suara usai. Hasil dipapan penghitungan menunjukkan Jimmy Simanjutak terpilih sebagai ketua AKPI dengan perolehan 153 suara, disusul Imran Nating dengan perolehan 152 suara. 

 

Drama nampaknya akan usai, sebelum pimpinan sidang mengoreksi hasil perolehan suara. Belakangan diketahui ternyata total perolehan suara hasil penghitungan berbeda dengan jumlah daftar pemilih. Drama berlanjut karena selisih keduanya hanya 1 suara. Total keseluruhan pemilih yang menggunakan hak suara sebanyak 568 orang. Sementara jumlah keseluruhan suara dipapan penghitungan sebanyak 569.

 

Panitia dikumpulkan kembali. pimpinan sidang memerintahkan agar dilakukan penghitungan kembali terhadap kertas suara yang mencoblos Imran maupun Jimmy. Hasilnya, suara Imran berkurang lagi. Hasil penghitugan terhadap surat suara terpakai atas nama Imran ternyata 151. Sedang surat suara terpakai atas nama Jimmy Simanjuntak sebanyak 153.

 

Menjelaskan kerancuhan ini, Ketua Panitia RAT AKPI Vychung Chongson kepada hukumonline menjelaskan, terjadi kesalahan penempatan surat suara Imran yang telah dihitung. Nampaknya, saat menempatkan salah satu surat suara yang mencoblos nama Imran, petugas memasukkan di tumpukan surat suara dari calon yang lain. Menurutnya, hal itu murni akibat human error. 

 

“Waktu penghitungan, petugas salah menempatkan kertas suara yang sudah dihitung (atas nama Imran) ke kotak yang bukan seharusnya. Jadi jumlah suara Imran tetap 152,” terang Vychung.

 

Sementara problem selisih DPT dan jumlah total suara, Vychung mengkonfirmasi jumlah yang benar adalah 569. Hal ini setelah mencocokkan dengan jumlah suara hasil pemilihan anggota dewan penasehat yang dilakukan bersamaan dengan pemilihan Ketua Umum AKPI. Dengan begitu, jumlah DPT sebenarnya adalah 569. Dengan rincian,153 memilih Jimmy Simanjuntak, 152 memilih Imran Nating, 146 memilih Bona Sitanggang, 91 suara memilih Dedy Prasetyo, 25 suara memilih Brigita Imam Rahayu. Sedang 2 suara lainnya masaing-masing tidak sah dan abstain.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait