Tips Lanjut Studi LLM bagi Lulusan Ilmu Hukum
Utama

Tips Lanjut Studi LLM bagi Lulusan Ilmu Hukum

Salah satu hal yang memudahkan saat proses studi LLM adalah adanya pengalaman bekerja, sehingga perlu memikirkan untuk memiliki pengalaman bekerja sebelum akhirnya menjalankan pendidikan pascasarjana.

Willa Wahyuni
Bacaan 2 Menit
Talkshow Days of Law Career Fakultas Hukum Universitas Indonesia 2023 (DOLC FH UI 2023), Kamis (2/3). Foto: WIL
Talkshow Days of Law Career Fakultas Hukum Universitas Indonesia 2023 (DOLC FH UI 2023), Kamis (2/3). Foto: WIL

LLM atau Magister Hukum adalah gelar yang diberikan kepada mereka yang sudah memegang gelar hukum profesional serta telah menyelesaikan pendidikan dan penelitian lanjutan di bidang hukum tertentu.

Program LLM biasanya dipilih untuk mendapatkan keahlian di sektor tertentu, untuk kemajuan karier, dan untuk membangun jejaring profesional. Program LLM pada umumnya membutuhkan waktu studi 10 bulan hingga 1 tahun lamanya.

Eddie Prabowo Dewanda selaku Hadiputranto Hadinoto and Partners (HHP) Law Firm mengungkapkan, pengalaman kerja adalah salah satu hal penting dalam memudahkan studi LLM atau melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya.

Baca Juga:

“Pengalaman kerja sangat penting sebelum akhirnya menjalankan pendidikan pascasarjana. Ada banyak hal yang saya lewati dari proses praktikal saat berkuliah LLM, jadi untuk yang akan melanjutkan LLM ada baiknya bekerja dulu agar hasil pembelajaran di LLM bisa maksimal dan berpartisipasi di dalam kelas,” jelasnya dalam talkshow Days of Law Career Fakultas Hukum Universitas Indonesia 2023 (DOLC FH UI 2023), Kamis (2/3).

Eddie melanjutkan, pengalaman bekerja yang didapat sebelum melanjutkan studi LLM bertujuan agar dalam proses pembelajaran di kelas akan seimbang antara teori dan praktiknya. Program LLM akan lebih optimal hasilnya dengan adanya pengalaman bekerja sebelumnya.

“Idealnya, setidaknya sudah ada pengalaman bekerja 4-5 tahun. LLM itu berbeda dengan S1 yang lebih banyak mendengarkan. Di LLM kita dituntut untuk memberi umpan balik dengan profesor saat di kelas,” imbuh Eddie.

Perlu persiapan matang untuk pada akhirnya memilih melanjutkan studi LLM, Eddie membagikan setidaknya dua tips agar lulusan sarjana hukum yang ingin melanjutkan studi LLM dapat mempersiapkan diri sedini mungkin.

“Pertama itu, kita tidak menampik nilai menjadi penentu diterima atau tidaknya studi LLM. Jadi hal pertama yang disiapkan adalah lulus dulu dengan nilai yang baik,” kata dia.

Eddie menjelaskan, saat ia mengecap studi LLM di Leiden University hampir seluruh teman sekelasnya adalah para profesional yang telah memiliki pengalaman pekerjaan yang sesuai dengan konsentrasi yang diambil.

Para profesional ini akan mudah mengikuti kelas karena telah berpraktik dengan pengalaman pekerjaan sebelumnya. Eddie merekomendasikan, untuk bekerja selama 4 hingga 5 tahun agar pengalaman bekerja dapat menjadi pertimbangan bisa diterima di sekolah LLM yang diinginkan.

Kedua, Eddie menjelaskan bahwa pengalaman bekerja yang sudah ada sebelumnya akan berguna di kelas karena studi LLM tidak hanya mengenai teori melainkan juga praktik, untuk itu umpan balik dan elaborasi dari pengalaman bekerja menjadi penting saat diskusi di kelas.

Hal senada juga dilontarkan oleh Fabian Pascoal selaku Partner Dentons HPRP mengenai pentingnya pengalaman bekerja sebelum melanjutkan studi LLM.

“Waktu yang tepat melanjutkan studi S2 paling tidak bekerja 5 tahun. Di sini kita sudah fokus memahami sekolah apa dan apa yang kita bisa berkontribusi ke proses belajar saat di kelas dengan sharing pengalaman bekerja,” ungkap Fabian.

Pengalaman bekerja akan sangat membantu dan menjadi pembeda di kelas, ia juga mengatakan jika mahasiswa mampu memberikan hal yang berbeda, maka akan bisa stand out di kelas.


Tags:

Berita Terkait