Tony Wenas, Terdepan Menjaga Etika Bisnis dalam Perusahaan
CEO of the Month

Tony Wenas, Terdepan Menjaga Etika Bisnis dalam Perusahaan

Di tahun 2022 saja, PT Freeport Indonesia mengklaim perusahaan telah memberi penerimaan negara dari pajak, royalti, deviden, dan pungutan lainnya mencapai Rp 55 triliun. Tony Wenas menekankan pentingnya corporate value menjadi pedoman bagi perusahaan.

Ferinda K Fachri
Bacaan 7 Menit

Tuntutan pekerjaan seorang CEO adalah untuk mengelola orang-orang dari divisi berbeda untuk dapat berjalan bersama dalam menggerakkan jalannya roda perusahaan. Menjadi tantangan, dengan semakin besarnya perusahaan maka semakin besar pula tantangan dalam melakukan komunikasi antar divisi agar dapat bersinergi dalam harmoni.

“Masing-masing CEO punya pandangan tersendiri mungkin (mengenai modal yang harus dimiliki CEO). Tapi kalau saya berprinsip apa yang diajarkan Ki Hajar Dewantara mengenai Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Kombinasi dari tiga itu. Bagaimana pemimpin kadang harus di depan, menarik gerbongnya. Di tengah, bersama dengan yang lain, menjadi bagian mereka. Atau dari belakang, memberikan dorongan. Lalu 4 hal tadi yaitu fokus, disiplin, tulus, dan jujur.”

Tony berpesan kepada seluruh mahasiswa hukum yang bercita-cita mengikuti jejaknya untuk belajar dengan giat dan menuntaskan perkuliahan secepat mungkin; beraktivitaslah dalam organisasi kampus; sebisa mungkin memanfaatkan semua kesempatan dan fasilitas yang kampus berikan, seperti seminar, lokakarya, laboratorium, perpustakaan, dan lain-lain.

“Jangan khawatir, nanti kalau sudah jadi Sarjana Hukum bisa berprofesi dimanapun. Tidak selalu harus kerja di law firm, menjadi jaksa, pengacara, atau hakim. Bisa saja jadi seperti Najwa Shihab (jurnalis hukum) atau jadi CEO.”

Tags:

Berita Terkait