Untung atau Rugi, Pemerintah Diminta Evaluasi Perjanjian FTA
Terbaru

Untung atau Rugi, Pemerintah Diminta Evaluasi Perjanjian FTA

Jika FTA tidak memberikan manfaat sama sekali maka perlu dilakukan amandemen atau terminasi FTA. Di sisi lain, mitra FTA Indonesia sebaiknya memberikan keuntungan seimbang karena merupakan pasar ekspor.

Oleh:
Fitri Novia Heriani
Bacaan 4 Menit
Untung atau Rugi, Pemerintah Diminta Evaluasi Perjanjian FTA
Hukumonline

Free Trade Agreement (FTA) merupakan suatu perjanjian perdagangan bebas yang dilakukan antara suatu negara dengan negara lainnya. Pembentukan berbagai FTA merupakan akibat dari liberalisasi perdagangan yang tidak dapat dihindari oleh semua negara sebagai anggota masyarakat internasional, termasuk Indonesia.

Dikutip dari laman Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sejak tahun 2002 hingga 2021, Indonesia telah menandatangani 18 perjanjian perdagangan bebas, yaitu delapan perjanjian dalam kerangka ASEAN Economic Community (AEC), ASEAN-China FTA (ACFTA), ASEAN-Korea FTA (AKFTA), ASEAN-India FTA (AIFTA), ASEAN-Australia-New Zealand FTA (AANZFTA), ASEAN-Japan CEP (AJCEP), ASEAN-Hong Kong FTA (AHKFTA), dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Berikutnya, delapan perjanjian dalam kerangka bilateral, yakni Indonesia-Japan EPA (IJEPA), Indonesia-Pakistan PTA (IPPTA), Indonesia-Palestine Trade Facilitation for Certain Products, Indonesia-Chile CEPA (ICCEPA), Indonesia-Australia CEPA (IACEPA), Indonesia-EFTA CEPA (IECEPA), Indonesia-Mozambique PTA (IMPTA), dan Indonesia-Korea CEPA (IKCEPA). ”Kemudian, dua perjanjian pada fora lain, yaitu Trade Preferential System of The Organization of the Islamic Conference dan Preferential Tariff Arrangement-Group of Eight Developing Countries.

Baca Juga:

Namun pertanyaannya, apakah FTA tersebut memberikan keuntungan bagi Indonesia atau justru menguntungkan negara mitra? 

Menurut Ketua Perdagangan Bidang APINDO Benny Soetrisno Perdagangan bebas bertujuan meningkatkan transaksi perdagangan antara para pihak yang terlibat, melalui trade creation yakni transaksi perdagangan yang muncul karena adanya insentif dan transaksi kemudahan yang tercipta oleh adanya FTA); dan trade diversion atau pengalihan/pergeseran transaksi perdagangan dari negara bukan mitra FTA ke negara mitra FTA.

Namun jika merujuk pada perkembangan ekspor periode 2012-2021, Benny melihat peran negara mitra FTA sebagai tujuan ekspor produk nasional, tidak berkembang, malah cenderung berkurang. Ekspor ke negara-negara mitra FTA tumbuh lebih rendah dari pertumbuhan ekspor ke negara non FTA.

Tags:

Berita Terkait