Inul Kibarkan Bendera Perang Melawan YKCI
Berita

Inul Kibarkan Bendera Perang Melawan YKCI

Deddy Dores usulkan penyelesaian lewat musyawarah.

HRS
Bacaan 2 Menit
Salah satu reklame Inul Vizta di Jakarta (Foto: SGP)
Salah satu reklame Inul Vizta di Jakarta (Foto: SGP)

Perseteruan pedangdut Inul Daratista dengan YKCI (Yayasan Karya Cipta Indonesia) belum menunjukkan tanda akhir. Perusahaan karaoke milik Inul, PT Vizta Pratama, digugat YKCI sehubungan dengan royalti pemutaran karya sejumlah pencipta lagu di lokasi karaoke itu. Inul dituding melanggar hak cipta.

Inul tak terima tudingan itu. Pengacaranya, Hotman Paris Hutapea, malah mengibarkan bendera perang terhadap YKCI. Inul bersiap melalui proses persidangan di Pengadilan Niaga PN Jakarta Pusat. “Inul telah mengibarkan bendera perang,” tandas Hotman, Kamis (4/4), di PN Jakarta Pusat.

Seyogianya, pengadilan menjadwalkan sidang lanjutan pada hari ini. Namun kuasa hukum YKCI tak datang. Hotman menuding YKCI sengaja tak datang karena gentar. “Pusing kali menghadapi kami,” tandas Hotman.

Tetapi Ketua Umum YKCI, Dharma Oratmangun, menampik. YKCI sudah mengirimkan surat permohonan penundaan sidang selama dua pekan, 18  April mendatang. Penundaan bukan karena takut menghadapi Inul dan pengacaranya. “Pengacara kami tengah menunaikan hak kliennya yang lain. Bukan karena takut,” jelas Dharma ketika dihubungi hukumonline.

Inul Daratista mengaku kecewa atas penundaan sidang. Pihaknya sudah menyiapkan saksi dan ahli. Ia menuding YKCI ingin membuat tempat karaoke bangkrut. Permintaan pembayaran royalti di luar perjanjian telah merugikan pengelola karaoke. Harusnya, hubungan hukum itu menguntungkan kedua belah pihak, sesuai dengan apa yang telah diperjanjikan. “Ini nggak, mereka ngeyel,” kata Inul.

Pencipta lagu Deddy Dores sengaja datang ke Pengadilan Niaga untuk menyaksikan sidang YKCI versus Inul Vizta. Deddy mengusulkan agar kasus ini diselesaikan di luar pengadilan, melalui jalan musyawarah. “Ngapain ribut-ribut. Tinggal musyawarah saja. Kan, Inulnya juga ada,” kata Deddy.

Dharma Oratmangun tak menutup peluang menyelesaikan masalah seperti usulan Deddy. YKCI justru menunggu kedatangan Inul seperti dulu Inul datang mengurus izin penggunaan lagu. YKCI juga membuka pintu damai kalau Inul mau berdamai. “Saya sangat menyadari betul maksud baik dari pihak Inul Vizta. Semua pihak tentu ingin memajukan musik Indonesia. Kami menunggu kedatangan dinda Inul ke YKCI,” tutur Dharma.

Perdamaian YKCI-Inul belum terwujud, Deddy Dores malah menyampaikan niatnya hengkang dari YKCI. Ia beranggapan lembaga pengumpul royalti musik itu tidak transparan karena royalti yang dia terima semakin lama semakin turun. Awalnya ia bisa terima 75 juta rupiah setahun. Belakangan turun, dan akhirnya menjadi tiga juta rupiah. “Artinya kan Rp1000 per hari,” tutur Deddy.

Terkait dengan rencana hengkangnya Deddy Dores, Dharma Oratmangun mengatakan tidak semudah itu keluar dari YKCI. Ada aturan-aturan yang harus dipatuhi anggota, termasuk perjanjian yang sudah diteken anggota.

Tags:

Berita Terkait