SBY Yakin Keberadaan OJK Perkuat Ekonomi
Utama

SBY Yakin Keberadaan OJK Perkuat Ekonomi

Koordinasi antara otoritas fiskal, otoritas moneter dan sektor riil sangat penting dalam menghadapi gejolak ekonomi global.

FAT
Bacaan 2 Menit
Presiden SBY saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-68 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Foto: SGP
Presiden SBY saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-68 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Foto: SGP

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyambut baik atas lahirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK). SBY percaya, keberadaan OJK akan semakin menguatkan perekonomian Indonesia.

“Saya percaya dengan bergabungnya OJK akan semakin menguatkan perekonomian Indonesia dalam menghadapi setiap gejolak perekonomian dunia,” katanya dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-68 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta, Jumat (16/8).

Menurutnya, pembangunan ekonomi Indonesia tengah menghadapi tantangan baru yaitu dengan terdapatnya situasi ekonomi dunia yang kurang menggembirakan. Atas dasar itu, SBY berharap kesiapan mental dan kebijakan yang tepat dilakukan oleh seluruh stakeholder sebagai langkah antisipasi dari adanya ketidakpastian global tersebut.

“Kita akan selalu pastikan kebijakan ekonomi yang kita tempuh tepat, terukur dan menjawab tantangan,” tutur SBY.

Ia menuturkan, pengalaman krisis tahun 2008 menjadi hal yang penting dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global ke depannya. Jika krisis kembali terjadi, salah satu jalan keluarnya adalah terdapatnya koordinasi yang baik antara otoritas fiskal, otoritas moneter dan sektor riil sangat penting dalam menghadapi gejolak.

“Sungguh beruntung bahwa saat ini kita telah memiliki Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK), yang awalnya beranggotakan Pemerintah, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan. Ketika krisis subprime mortgage terjadi pada 2008, forum ini mampu menyelamatkan perekonomian Indonesia,” ujar SBY.

Sejalan dengan itu, penguatan ekonomi domestik juga menjadi salah satu kebijakan yang terus didorong. Baik dari perkembangan inovasi, pemanfaatan teknologi, insentif produksi barang setengah jadi (intermediate goods) serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Tags:

Berita Terkait