Dilarang Pakai Celana Kedodoran di Ruang Sidang
Jeda

Dilarang Pakai Celana Kedodoran di Ruang Sidang

Pelakunya didenda AS$50.

RZK
Bacaan 2 Menit
Rambu larangan menggunakan shaggy pants yang dipasang di Pengadilan Lehigh County. Foto: www.mcall.com
Rambu larangan menggunakan shaggy pants yang dipasang di Pengadilan Lehigh County. Foto: www.mcall.com
Tempat-tempat formal seperti pengadilan biasanya menerapkan tata tertib bagi para pengunjung. Banyak hal yang bisa diatur dalam tata tertib itu, salah satunya tentang bagaimana pengunjung berpakaian. Salah berpakaian bisa menjadi masalah, seperti yang dialami Adam Dennis.

Dennis adalah remaja berusia 18 tahun yang sedang berperkara di Pengadilan Lehigh County, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Saat di ruang sidang, Dennis sempat diusir oleh Hakim Wayne Maura gara-gara Dennis mengenakan shaggy pants.

Dikutip dari laman wikipedia, shaggy pants adalah gaya berpakaian dimana celana –umumnya celana jeans- dibiarkan melorot atau kedodoran sehingga celana pendek yang berada di dalam menjadi terlihat ke luar. Uniknya, gaya berpakaian seperti ini awalnya nge-tren di penjara-penjara AS, dimana narapidana di sana dilarang menggunakan sabuk pada celana karena dikhawatirkan akan dijadikan senjata.     

Setelah diusir, Dennis atas perintah sang hakim memperbaiki celananya. Tetapi kemudian, celananya kembali melorot sehingga Hakim Wayne Maura tegas menyatakan Dennis melakukan penghinaan terhadap pengadilan (contempt of court).

Pengacara Dennis, Kimberly Makoul berupaya membela kliennya dengan berdalih apa yang dikenakan Dennis sebenarnya celana olahraga, bukan celana dalam. Celana yang dikenakan Dennis, kata Makoul, juga tidak mengganggu jalannya persidangan.

Mendengar pembelaan Makoul, Hakim Wayne Maura bergeming. Lalu, dia menjatuhkan sanksi denda kepada Dennis sebesar AS$50. Atas putusan ini, Dennis berencana mengajukan banding.   

“Saya pikir tuan Dennis sudah cukup dewasa untuk memahami ketika dia di ruang sidang, ada alasan untuk dia diperintahkan keluar dan memperbaiki pakaiannya,” ujar Wayne Maura.

Juru Bicara kantor administrasi pengadilan Pennsylvania, Art Heinz mengatakan setiap hakim berkewajiban untuk menjaga ketertiban di ruang sidang. Untuk mewujudkan ketertiban itu, maka hakim diberi keleluasaan untuk menerapkan peraturan, termasuk soal pakaian pihak-pihak yang hadir persidangan.

Hakim Wayne Maura memang dikenal tegas soal sopan santun berpakaian. Dia bahkan memiliki sejumlah rambu tertulis yang dipajang di ruang sidang seperti “Naikkan Celana Kamu!” atau “Jangan Mempertontonkan Bagian Tubuh Anda!”.

Kebijakan yang diterapkan Hakim Wayne Maura dikritik seorang pengacara senior di Pennsylvania, Mary Catherine Roper. Menurut Mary, pengadilan seharusnya terbuka untuk publik. Siapapun boleh memasuki gedung pengadilan, dengan tetap menjaga ketertiban.

"Tetapi, menjadi kontras dengan prinsip bahwa pengadilan itu terbuka untuk umum, jika apa pakaian yang anda kenakan atau bagaimana gaya anda berpakaian saja diatur-atur,” papar Mary.

Sumber:
www.abajournal.com
www.mcall.com
Tags:

Berita Terkait