Menpan: Seleksi CPNS 2014 Hemat Rp140 Miliar
Aktual

Menpan: Seleksi CPNS 2014 Hemat Rp140 Miliar

ANT
Bacaan 2 Menit
Menpan: Seleksi CPNS 2014 Hemat Rp140 Miliar
Hukumonline

Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar mengatakan negara menghemat hingga Rp140 miliar dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil 2014 karena proses pendaftaran dan ujian secara komputerisasi.

"Negara tidak perlu lagi mencetak lembar jawaban komputer (ljk) yang berton-ton itu karena ujian dilakukan dengan komputernya langsung. Seharusnya mengeluarkan hingga Rp140 miliar, kini hanya Rp3 miliar saja," kata Azwar di Jakarta, Rabu, ketika ditanya seputar persiapan penyelenggaraan tes CPNS.

Ia yang dijumpai seusai menjadi pembicara pada seminar yang digelar MPR dan Indonesia Satu Foundation, mengemukakan, penghematan juga terjadi pada pembuatan soal karena negara melibatkan 17 universitas di Indonesia.

"Masalah honor juga tidak masalah karena yang membuat dari kalangan universitas, artinya sudah dibayar Kemendikbud," ujar dia.

Menurutnya, penghematan juga terjadi pada penyediaan infrastruktur untuk tes karena negara tidak perlu menyediakan puluhan ribu unit komputer mengingat pemerintah kota/kabupaten memanfaatkan unit yang biasa digunakan guru untuk uji kompetensi.

"Inilah namanya kerja bersama anak bangsa, mandiri tapi tidak sendiri-sendiri," ujar dia.

Ia menambahkan, semua komponen digabungkan untuk mencapai efisiensi dalam proses seleksi.

"Peserta juga dipastikan hemat sekitar Rp200 ribu dari biasanya karena tidak lagi harus membuat kartu kuning atau surat keterangan kelakuan baik," ujar dia.

Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggelar tes CPNS dalam tiga tahun terakhir dengan menerapkan sistem seleksi yang berbeda-beda pada setiap tahunnya.

Pada 2012 dilakukan tes tertulis secara penuh untuk merekrut sekitar 11.000 PNS (tanpa tes melalui komputer), 2013 menggunakan tes tertulis dan tes melalui komputer untuk merekrut 65 ribu orang PNS, dan 2014 hanya menggunakan sistem komputerisasi untuk merekrut sekitar 200 ribu orang PNS.

"Perubahan tidak bisa dilakukan sekaligus, harus bertahap. Ibarat, walau saya gemuk tidak bisa langsung puasa. Kini yang dimakan harus benar-benar untuk energi bukan yang buat gemuk," kata dia.

Tags: