KPPU yang dibentuk pada tahun 2000 merupakan otoritas yang ditunjuk UU No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU Persaingan Usaha) dalam menegakkan hukum persaingan usaha di Tanah Air. Undang-undang ini sekaligus mengafirmasi Pasal 33 UUD 1945, di mana salah satu tujuannya menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
KPPU memiliki mandat untuk mengawasi pelaksanaan UU Persaingan Usaha. Selain itu, KPPU memiliki kewenangan untuk memberikan saran dan pertimbangan atas kebijakan pemerintah yang mengarah pada persaingan tidak sehat, KPPU juga memiliki kewenangan menyelidiki, memeriksa, dan memutuskan dugaan pelanggaran persaingan usaha tidak sehat oleh pelaku bisnis.
KPPU turut memiliki kewenangan untuk menerima dan mengevaluasi merger yang dinotifikasi dan dikonsultasikan melalui PP No.57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, dan KPPU memiliki kewenangan untuk mengawasi dan menegakkan hukum atas pelaksanaan kemitraan antara pelaku usaha besar dengan UMKM.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia, mengatakan praktik monopoli kemungkinan bisa terjadi dari pengusaha-pengusaha yang tergolong papan atas. Dia mempertanyakan sampai kapan hal ini akan terus dilakukan oleh pengusaha-pengusaha tersebut. Menurutnya, perlu ada kesadaran bersama sebab persoalan bangsa Indonesia ke depan, dalam konteks ekonomi sangat besar sekali.
Pertama, jumlah pengusaha di Indonesia baru 1,6 persen dari total jumlah penduduk nasional. Menurutnya, ini jauh dibandingkan dengan Singapura sebesar 7 persen. Malaysia berjumlah 4,5 persen, Thailand hampir 5 persen. Kedua, jumlah pengusaha di Indonesia mayoritas UMKM. Dari total 99,8 persen dari total unit 56 juta, itu adalah UMKM.
“Kenapa tidak bisa naik kelas menengah atau penambahan penciptaan usaha baru, karena ruang di atas tidak dibuka. Monopoli adalah satu fator terbesar tidak terciptanya pengusaha-pengusaha baru dan naik kelasnya pengusaha UMKM ke kelas menengah,” kata Bahlil dalam acara Economic Challenges pada November tahun lalu.
Ketua Tim Ahli Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sutrisno Iwantono, menambahkan secara konsep, di dalam ekonomi pasti ada usaha kecil dan usaha besar, di mana keduanya mempunyai hak untuk hidup. Menurutnya, Indonesia menghendaki agar yang kecil memiliki kesempatan yang lebih luas.
(Baca Juga: KPPU: Banyak Kebijakan Pemerintah Muluskan Monopoli)
“Oleh Karena itu, UU Persaingan Usaha memang dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi setiap pengusaha melakukan usaha secara sehat dalam berkompetisi satu dengan yang lain,” ujarnya.
Kini, tujuh belas tahun sudah KPPU berdiri. Berdasarkan laporan tahunan lembaga ini, selama 16 tahun (2000-2016), KPPU sudah menerima laporan sebanyak 2.537 laporan adanya dugaan pelanggaran UU Antimonopoli dengan komposisi yang didominasi oleh laporan terkait pengadaan barang dan jasa (tender) sebanyak 73 persen. Sedangkan total denda dan ganti rugi yang bervariasi dan terbagi atas Denda bersyarat, denda administratif dan ganti rugi.
Tahun | Jumlah Laporan | Perkara Ditangani | Denda Bersyarat | Denda Administratif | Ganti Rugi |
2000 | 7 | 2 | - | - | - |
2001 | 31 | 5 | - | - | - |
2002 | 48 | 8 | Rp1 M | Rp42,500 M | - |
2003 | 58 | 9 | Rp1 M | Rp21 M | - |
2004 | 77 | 9 | - | Rp63,270 M | Rp152 M |
2005 | 183 | 22 | Rp4 M | Rp38,600 M | - |
2006 | 139 | 18 | - | Rp13,500 M | Rp127 jt |
2007 | 244 | 31 | Rp18,814 M | Rp351,210 M | Rp520 jt |
2008 | 232 | 68 | - | Rp20,158 M | - |
2009 | 204 | 35 | - | Rp416,218 M | - |
2010 | 215 | 42 | - | Rp215,967 M | Rp7 M |
2011 | 237 | 13 | - | Rp12,742 M | - |
2012 | 212 | 9 | - | Rp58,245 M | - |
2013 | 191 | 12 | Rp1 M | Rp69,920 M | - |
2014 | 114 | 19 | Rp5 M | Rp324,314 M | - |
2015 | 136 | 22 | - | Rp211,233 M | - |
2016 | 209 | 24 | - | Rp212,049 M | - |
Melihat jumlah laporan yang masuk ke KPPU dari tahun ke tahun, terlihat trend peningkatan laporan. Tetapi, tak semua perkara yang ditangani oleh KPPU berawal dari laporan. Beberapa perkara justru merupakan inisiatif KPPU. Dari 2.537 laporan yang masuk ke KPPU, hingga saat ini KPPU telah menangani perkara sebanyak 348 dengan komposisi 245 perkara tender, 55 perkara nontender, dan sebanyak 8 perkara keterlambatan notifikasi merger. Dari 348 perkara yang masuk ke KPPU, terdiri dari 17 sektor industri yang tersebar di berbagai daerah.
Industri | Perkara (%) |
Jasa konstruksi | 27% |
Migas | 5% |
Alat kesehatan | 5% |
Peternakan dan pertanian | 5% |
Ketenagalistrikan | 4% |
Kepelabuhan | 3% |
Angkutan darat dan laut | 3% |
Merger/akuisisi | 2% |
kebandarudaraan | 2% |
Pendidikan | 2% |
Telekomunikasi | 2% |
Keuangan dan perbankan | 2% |
Minuman dan makanan | 1% |
Peralatan listrik | 1% |
Pertambangan | 1% |
Penerbangan | 1% |
Lainnya | 34% |
Berikut sebaran perkara di seluruh Indonesia, nasional, dan internasional.
Sebaran Perkara | Jumlah |
Nangroe Aceh Darussalam (NAD) | 3 |
Sumatera Utara | 31 |
Riau dan Kepulauan | 29 |
Jambi | 9 |
Sumatera Selatan | 8 |
Sumatera Barat | 5 |
Bengkulu | 8 |
Kepulauan Bangka Belitung | 2 |
DKI Jakarta dan Jabodetabek | 41 |
Jawa Barat | 9 |
Jawa Tengah dan DIY | 15 |
Jawa Timur | 21 |
Jawa, Bali | 3 |
NTB | 9 |
NTT | 5 |
Kalimantan Barat | 6 |
Kalimantan Selatan | 8 |
Kalimantan Timur | 16 |
Kalimantan Utara | 1 |
Sulawesi Utara | 3 |
Sulawesi Selatan | 21 |
Sulawesi Tenggara | 2 |
Gorontalo | 2 |
Papua Barat | 1 |
Nasional | 78 |
Internasional | 1 |
“Perkara yang ditangani KPPU 73 persen itu berkenaan dengan pengadaan barang dan jasa, ini berkesesuaian dengan KPK juga, karena 80 persen perkara yang mereka tangani adalah perkara yang berkenaan dengan pengadaan barang dan jasa. Pada Desember 2016 lalu, kami mengadakan diskusi dengan KPK bagaimana melaksanakan enforcement dalam pengadaan barang dan jasa dari daerah dan pusat,” kata Ketua KPPU, Syarkawi Rauf.
Sepanjang 2017 (hingga Mei), terdapat 24 perkara yang masuk, sebanyak 7 perkara (5 perkara tender, 2 perkara nontender) telah diputus dengan total denda yang telah dijatuhkan sebesar Rp212 miliar.
(Baca Juga: KPPU Harus Sampaikan Direct Evidence Agar Vonis Kartel Skutik Yamaha-Honda Dikuatkan)
No Perkara | Perkara | Tahap | Denda |
01/KPPU-L/2016 | Tender Peningkatan Jalan Pesut Kabupaten Kutai Kertanegara TA. 2015 | Putusan | Rp2,463 M |
02/KPPU-I/2016 | Pengaturan Produksi Bibit Ayam Pedaging (Broiler) di Indonesia | Putusan | Rp119,570 M |
03/KPPU-L/2016 | Tender Jack-Up Drilling Service For BD (PT2140720/PT2140720R) | Putusan | Rp24,400 M |
04/KPPU-L/2016 | Dugaan Penetapan Harga Skuter Matik 110 CC-125 CC (Yamaha dan Honda) di Indonesia | Putusan | Rp47,500 M |
05/KPPU-L/2016 | Tender Pekerjaan Pelayanan Teknis pada PT PLN (Persero) Area Rantau Prapat Tahun 2015-2017 | Putusan | Rp2,476 M |
06/KPPU-L/2016 | Tender Pembangunan Bendungan di Kab. Tapanuli Utara dan di Kab. Tapanuli Tengah TA. 2015-2017 | Putusan | Rp8,939 M |
07/KPPU-L/2016 | Tender Pengadaan Pupuk Intensifikasi Tanaman Kakao di Dinas Perkebunan Sulsel TA 2015 | Putusan | Rp6,598 M |
08/KPPU-L/2016 | Praktik Monopoli PT Angkasa Pura Logistik di Terminal Kargo Bandara Sultan Hasanuddin | MMK | - |
09/KPPU-L/2016 | Praktik Monopoli Gas Industri di Area Sumatera Utara | Pemeriksaan Lanjutan (PT) | |
10/KPPU-L/2016 | Indihome | Pemeriksaan Lanjutan (PT) | |
11/KPPU-L/2016 | Keterlambatan Notifikasi Merger (Akuisisi PT Cinere Serpong oleh PT Jasa Marga) | Penetapan | |
12/KPPU-L/2016 | Keterlambatan Notifikasi Merger (Akuisisi PT Ngawi Kertosono Jaya oleh PT Jasa Marga) | Penetapan | |
13/KPPU-L/2016 | Keterlambatan Notifikasi Merger (Akuisisi PT Solo Ngawi Jaya oleh PT Jasa Marga) | Penetapan | |
14/KPPU-L/2016 | Tender Pembangungan Fasilitas Pelabuhan Benteng Laut Selatan | Pemeriksaan Lanjutan (PL) | |
15/KPPU-L/2016 | Tender Peningkatan Jalan Puttusibau-Kalimantan Barat | PPL | |
16/KPPU-L/2016 | Tender Pembangunan Sarana dan Prasarana SKOI Tahun 2013 | Pemeriksaan Lanjutan (PL) | |
17/KPPU-L/2016 | Tender Peningkatan Jalan Kecamatan Tenggarong Kaltim TA 2013, 2014, 2015 | Pemeriksaan Lanjutan (PL) | |
18/KPPU-L/2016 | Tender Pembangunan Jalan (Batas Riau-Merluang-Sp. Niam) APBN TA. 2016 | PP | |
19/KPPU-L/2016 | Tender Pembangunan Jalan (Muara Bungo-Sei.Bengkal) APBN TA. 2016 | PP | |
20/KPPU-L/2016 | Penetapan Tarif Handling di Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan | Pemeriksaan Lanjutan | |
21/KPPU-L/2016 | Tender Peningkatan Jalan Lubuk Jambi- Sp. Ibul- Sp. Ifa Kabupaten Kuantan Senggingi, Riau TA. 2015 | Pra-PP | |
22/KPPU-L/2016 | Penjualan Air Mineral Dalam Kemasan di Wilayah Jabodetabek | PP | |
23/KPPU-L/2016 | Tender Pengadaan Charter Hire Floating Storage Offloading for Cinta Terminal (No:PS2137135) | Pemeriksaan Lanjutan (PL) | |
24/KPPU-L/2016 | Tender Pengadaan Alat Kesehatan RSUD Abdul Wahab Sjahrane-Samarinda TA 2012 dan 2013 | Pemeriksaan Lanjutan (PL) |