Bencana Covid-19, Sejumlah Law Firm Global Potong Gaji Hingga Putuskan Hubungan Kerja
Utama

Bencana Covid-19, Sejumlah Law Firm Global Potong Gaji Hingga Putuskan Hubungan Kerja

Langkah antisipasi untuk bertahan di tengah kondisi tidak pasti.

Oleh:
Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit
Ilustrasi pemotongan gaji advokat global. Ilustrator: BAS
Ilustrasi pemotongan gaji advokat global. Ilustrator: BAS

Ancaman sesungguhnya dari wabah Covid-19 mulai menghantam industri jasa hukum. Kondisi bisnis yang tidak menentu membuat sejumlah law firm di dunia memangkas pengeluaran. Mulai dari memotong gaji para fee earners hingga memutus hubungan kerja personel kantor. Baik associate maupun partner sama-sama menghadapi ketidakpastian. Berikut informasi yang hukumonline himpun dari berbagai sumber media massa asing.

Dilansir dari law.com, Allen & Overy salah satu yang baru saja mengambil  kebijakan penyelamatan bisnisnya. Pendapatan level partner dipotong untuk mendukung keuangan firma. Sedangkan associate dan staf tidak akan menerima kenaikan gaji tahunan.

Firma hukum asal Inggris ini akan mencicil pembayaran bonus tahunan associate dan staf sebanyak dua kali. Separuh pertama pada bulan Juli dan selanjutnya direncakanan pada bulan Oktober tahun ini. Sejumlah rekrutmen personel ditangguhkan seperti juga berbagai acara yang ditunda.

(Baca juga: Ragam Inovasi Law Firm Hadapi Tantangan Bisnis Jasa Hukum).

Juru bicara Allen & Overy mengatakan kondisi keuangan mereka dalam keadaan sangat baik untuk sekarang. Mereka juga yakin mampu bertahan jika kondisi perekonomian dunia memburuk. Langkah penghematan dini dilakukan sebaga upaya bijaksana. “Bisa dipahami untuk mengambil langkah pengendalian terukur sebagai perencanaan kami saat ini,” katanya.

Reed Smith dikabarkan akan memotong pendapatan bulanan sebesar 40 persen untuk equity partner selama lima bulan ke depan.  Pada saat yang sama nonequity partners akan dipotong 15 persen selama tiga bulan ke depan.

“Kami pikir ini pilihan bijaksana untuk menghadapai kondisi tidak pasti secara global,” kata juru bicara Reed Smith. Berkantor pusat di Amerika Serikat, tahun 2019 lalu Reed Smith tercatat memiliki 660 partners yang tersebar di berbagai negara. Jumlah ini meliputi 280 equity partners dan 380 nonequity partners.

Cadwalader Wickersham & Taft bahkan mengorbankan pendapatan para partner dan senior counsel. Mereka belum tentu akan dibayar selama empat bulan ke depan. Sedangkan penghasilan para associate akan dipotong sebesar 25 persen. Para staf administratif senior yang gajinya lebih dari $100,000 juga dipotong 25 persen. Staf lainnya akan dipotong gaji sebesar 10 persen.

Tags:

Berita Terkait