Kalau ada kasus perbankan yang menyita perhatian DPR dan aparat penegak hukum selama bertahun-tahun, bail out Bank Century salah satu contohnya. Hingga kini, kasus ini masih menyimpan misteri meskipun KPK sudah menetapkan status tersangka kepada eks pejabat Bank Indonesia, dan pengadilan sudah menjatuhkan pidana kepada pemilik bank, Robert Tantular.
Misteri yang hendak dibuka berkisar pada aliran dana talangan sebesar Rp6,7 triliun dan kemungkinan patgulipat di dalamnya. Dana sebesar itu dikucurkan ke Bank Century karena Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan melihat kesulitan likuiditas Bank Century akan berdampak sistemik terhadap perekonomian nasional.
Belakangan, bail-out ini berbuah masalah. Banyak kejanggalan yang ditemukan dalam proses bail-out tersebut. hasil audit BPK juga menemukan sejumlah pelanggaran dalam proses bail-out Bank Century. Berbagai keganjilan yang mengarah pada pelanggaran hukum dan ketentuan yang baku dalam perbankan yang menyulut reaksi keras masyarakat.
Dua buku ini mencoba membeberkan sejumlah informasi, salinan dokumen, dan analisis. Buku pertama, Skandal Bank Century: Rekayasa Bail Out Rp6,7 Triliun secara khusus mencoba membuat analisis tentang patgulipat dan permainan di balik pengucuran dana triliunan rupiah itu. Buku kedua, Skandal Bank Century: Lolosnya Pemegang Saham Pengendali mengungkap peran dan tanggung jawab yang harus diemban oleh dua pemegang saham Bank Century, Rafat Ali Rizvi dan Hesham al-Waraq.
Keduanya memang telah divonis inabsentia. Aparat penegak hukum telah melihat modus yang mereka mainkan, dengan cara menarik dana perlahan-lahan. Namun secanggih apapun modus mereka, kalau Bank Indonesia bisa mencium aroma kejahatan itu sejak awal, pelaku tak akan melakukannya ‘sekali pukul’ (Lolosnya…hal. 141).
Judul | Skandal Bank Century: Rekayasa Bail Out Rp6,7 Triliun |
Skandal Bank Century: Lolosnya Pemegang Saham pengendali | |
Penulis | Chudry Sitompul (ketua) |
Cet-1 | Desember 2012 |
Penerbit | Pusat Pengkajian Hukum Acara dan Sistem Peradilan FH UI, Jakarta. |
Dalam buku pertama, tim penulis menemukan lima dugaan pelanggaran dalam pengucuran dana talangan. Pertama, proses merger dan pengawasan Bank Century oleh Bank Indonesia; kedua, pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP); ketiga, penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan penanganannya oleh Lembaga Penjamin Simpanan; keempatm, penggunaan dana FPJP dan Penyertaan Modal Sementara (PMS); dan kelima, praktik tidak sehat dan pelanggaran oleh pengurus bank, pemegang saham, dan pihak-pihak terkait yang merugikan Bank Century (Rekayasa...hal 154).
Kedua buku ini adalah hasil penelitian Pusat Pengkajian Hukum Acara dan Sistem Peradilan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Diketuai Chudry Sitompul, tim ini telah melakukan analisis dokumen, termasuk putusan pengadilan dan perjanjian manajemen aset, lalu membeberkan hasilnya di hadapan pembaca.
Buku ini mencoba memberikan perspektif hukum, ekonomi dan politik pada kasus Bank Century. Kasus besar ini telah menyita perhatian khalayak selama bertahun-tahun, tetapi tak kunjung selesai secara tuntas. Membaca buku Chudry Sitompul dan kawan-kawan sedikit banyak memberikan informasi dan data penting bagi siapapun yang ingin mendalami sengkarut kasus dana talangan ke Bank Century. Yang penting, kata HM Jusuf Kalla saat mengomentari buku, ‘kita mengambil pelajaran sangat berharga dari kesalahan pemerintah dalam menangani Bank Century’.
Selamat membaca…