Total Antisipasi Pelanggaran Kontrak Bagi Hasil
Berita

Total Antisipasi Pelanggaran Kontrak Bagi Hasil

Seharusnya pemerintah sudah melakukan upaya penyelesaian kontrak bagi hasil Total yang akan habis tahun 2017.

CR15
Bacaan 2 Menit
Total Antisipasi Pelanggaran Kontrak Bagi Hasil
Hukumonline

Produksi gas di Blok Mahakam yang telah berusia lebih dari 40 tahun terus menipis. Total E&P Indonesie sebagai produsen dan operator lapangan gas di proyek tersebut mengalami penurunan produksi gas tahun ini.

"Untuk yang di Mahakam per Juni mengalami penurunan produksinya hingga mencapai di bawah 1.600 mmscfd," ujar Vice President Human Resources, Communications and General Services Total, Arividya Noviyanto, di Jakarta, Rabu (10/7).

Selain menipisnya cadangan gas di blok tersebut, penurunan produksi juga karena permintaan gas di pertengahan tahun ini menurun. Menurut Arividya, saat ini perseroan tengah melakukan perawatan untuk menjaga kualitas sumur.

Arividya menjelaskan, pihaknya akan terus menahan laju penurunan produksi untuk mengantisipasi pelanggaran kontrak bagi hasil yang diatur UUNo. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. “Menurut aturan di production sharing contract kalau kita sampai tidak berproduksi maka sebagian blok dikembalikan kepada negara,” ujar Arividya.

Untuk melakukan penahanan laju penurunan, Total gencar melakukan pemetaan seismik dalam rangka mencari taget pengeboran sumur baru. Tak hanya itu, Total juga aktif melakukan perawatan dan perbaikan sumur. Arividya mengatakan, investasi yang dikucurkan Total memang mengutamakan untuk sumur.

“Investasi sekitar US$ 2-2,4 miliar setahun. Mayoritas well yang paling utama, sekitar US$ 1,2-1,3 miliar itu untuk sumur. Biaya per sumur di rawa-rawa berkisar antara US$ 5-6 juta,” papar Arividya.

Mengenai perawatan dan perbaikan sumur, hingga tahun ini Total telah memperbaiki separuh dari total 9 rig yang ada di Blok Mahakam. Setiap tahunnya rata-rata ada sepuluh ribuan pekerjaan perbaikan sumur. “Hingga saat ini sumur di South Mahakam yang saat ini berpoduksi sudah lima dan akan terus bertambah,” ucap Arividya.

Tags: