Beragam Karya Narapidana Dipamerkan
Berita

Beragam Karya Narapidana Dipamerkan

Ditjen PAS berharap ada pemangku kepentingan yang mau bekerjasama untuk memproduksi dan memasarkan hasil karya tersebut.

FAT
Bacaan 2 Menit
Beragam karya narapidana dipamerkan. Foto: RES
Beragam karya narapidana dipamerkan. Foto: RES
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar pameran hasil karya narapidana se-Indonesia. Setidaknya, 33 Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham yang ada di Indonesia menampilkan hasil karya masing-masing narapidananya.

Misalnya saja, Lembaga Pemasyarakatan Wanita di Tangerang yang menampilkan salah satu karya warga binaan dalam bentuk batik. Bahkan, hasil karya batik tersebut ditampilkan layaknya peragawati yang tengah berjalan di catwalk. Peragawati yang merupakan warga binaan LP wanita Tangerang tersebut, berlenggak lenggok di hadapan pejabat dua kementerian itu.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Handoyo Sudrajat, mengatakan pameran ini dilaksanakan sejalan dengan hakikat pembinaan narapidana, yakni mengembalikan narapidana secara sehat dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, pameran ini untuk menyambut momen ulang tahun pemasyarakatan ke-50 tahun yang jatuh pada tanggal 27 April 2014. Terdapat 44 peserta warga binaan yang berasal dari seluruh Indonesia yang mengikuti pameran tersebut.

“Ini menjadi momen bagi para warga binaan pemasyarakatan untuk menunjukkan kepada masyarakat betapa mereka merupakan sumber daya manusia yang potensial, terampil, berkualitas dan berbudaya dengan beragam hasil karya mereka,” kata Handoyo di Jakarta, Selasa (22/4).

Ia berharap momen seperti ini dapat mendorong warga binaan untuk terus berkarya dan menghasilkan produk-produk unggulan sehingga layak disandingkan dengan produk lain yang berlaku di pasaran. Pameran ini digelar selama empat hari. Mulai tanggal 22 April hingga 25 April 2014 di kantor Kemenperin di Jakarta.

Ia juga berharap melalui pameran ini terdapat pemangku kepentingan di sektor industri yang mau bekerjasama dalam memproduksi dan memasarkan hasil karya warga binaan. “Satu hal yang tidak kalah penting adalah bahwa pameran ini sebagai ajang untuk mensosialisasikan sekaligus menjaring pangsa pasar serta pemangku kepentingan untuk bekerjasama dalam memproduksi dan memasarkan hasil karya warga binaan pemasyarakatan,” katanya.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kemenperin, Euis Saedah, menyambut baik digelarnya pameran tersebut. Menurutnya, tujuan dari pameran ini agar masyarakat luas mengetahui potensi yang dimiliki para warga binaan. Kemenperin berjanji akan terus mendorong pengembangan industri kreatif sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Kami berupaya mendorong pengembangan industri kreatif karena sektor ini mampu berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Hari ini kami mempromosikan hasil karya  terbaik para narapidana se-Indonesia, sehingga masyarakat luas dapat mengetahui potensi yang dimiliki mereka,” katanya.

Beragam produk dipamerkan. Mulai dari produk garment, aneka kerajinan tangan, aksesoris, makanan dan minuman, kerajinan daur ulang limbah serta produk olahan lainnya. Untuk mendukung industri kecil dan menengah, Euis mengatakan, Kemenperin tengah memprioritaskan program restrukturisasi mesin dan peralatan bagi industri kecil dan menengah.

Dalam program ini, lanjut Euis, industri kecil dan menengah memperoleh fasilitas potongan harga 45 persen untuk mesin rekayasa dari dalam negeri dan potongan 35 persen untuk mesin impor. Ia berharap, warga binaan yang telah bebas dari lembaga pemasyarakatan dapat mengikuti program ini.

“Narapidana yang sudah bebas dapat memanfaatkan program tersebut dan lebih memahami perkembangan teknologi dalam menciptakan produk yang kreatif dan berkualitas,” tutupnya.
Tags:

Berita Terkait